Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sederhana Mengawetkan Buah Pisang

Kompas.com - 03/10/2021, 14:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.comPisang adalah buah yang cepat matang. Ketika tak segera dikonsumsi, kulit pisang akan semakin gelap dan coklat dengan daging buah yang tak lagi terasa segar.

Hal ini tentu saja sering jadi masalah. Karena terkadang kita ingin mengonsumsi pisang dalam waktu yang panjang, tidak sehari dua hari langsung habis.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperpanjang waktu konsumsi pisang, membuat pisang awet segar lebih lama.

Dirangkum dari berbagai sumber, ini beberapa cara mengawetkan pisang yang bisa Anda lakukan:

Baca juga: Cara Mudah Mematangkan Pisang Mentah

1. Gantung dan jauhkan dari buah-buahan lain

Ilustrasi pisang kepokUnsplash/Eka Sariwati Ilustrasi pisang kepok
Jangan pernah meletakkan pisang di dekat apel dan pir dan buah-buahan lain yang sudah matang.

Gas etilen dari buah apel yang sudah matang akan membuat buah pisang menjadi lebih cepat matang.

Cara terbaik menyimpang pisang adalah menggantungnya di lemari dapur, jauh dari kontainer buah-buahan lain.

Dilansir dari Today,  ketika membeli pisang, jangan membeli pisang yang digantung di atas buah apel, alpukat, tomat juga apel. Karena sudah bisa dipastikan buah pisang tersebut sudah terkontaminasi banyak gas etilene.

Nah ketika sudah membeli pisang yang dirasa sempurna, segera gantung di lemari dapur. Ini adalah cara tepat menyimpan pisang, bisa menghindarkan pisang dari memar karena diletakkan di meja dapur terlalu lama. 

Baca juga: Manfaat Kulit Pisang, Bahan Kudapan hingga Alat Membersihkan Sepatu

2. Bungkus ujung tangkainya dengan plastik

Jika Anda membeli pisang satuan, maka segera bungkus tangkai buah pisang dengan plastik hingga rapat. Pastikan tak ada udara yang bisa menyentuh ujung tangkai dari buah pisang yang ada.

Dicukil dari Eatthis, membungkus tangkai pisang dengan plastik bisa mencegah buah pisang matang terlalu cepat.

Gas etilen pisang biasanya keluar dari ujung tangkai. Jadi ketika Anda membungkusnya dengan rapat, gas etilene tak akan keluar dan membuat buah pisang di samping-sampingnya jadi matang terlalu cepat.

3. Simpan dalam lemari pendingin

Ilustrasi pisangUnsplash/Bruno Emmanuelle Ilustrasi pisang
Begitu buah pisang matang, segera masukkan ke dalam lemari pendingin. Suhu dingin bisa memperlambat laju dari proses pematangan buah pisang.

Jadi buah pisang akan terus dalam kondisi awal, seperti ketika Anda belum memasukkannya ke dalam lemari pendingin.

Namun ingat, begitu Anda mengeluarkan dari lemari pendingin, kulit pisang akan dengan cepat berubah menjadi coklat. Jadi keluarkan pisang hanya jika Anda ingin mengonsumsinya dengan segera saja.

Baca juga: Jangan Dibuang, Ini Cara Memanfaatkan Kulit Buah dan Sayuran

4. Tambahkan citrus

Jika Anda ingin mengawetkan buah pisang yang sudah dikupas, beri perasan jeruk nipis atau lemon ke atasnya. 

Zat citrus dari buah jeruk akan memperlambat laju pematangan buah pisang. Meski nantinya, zat asam dari citrus akan sangat mempengaruhi buah pisang yang ada.

5. Rendam dalam air cuka

Selain menggunakan lemon, Anda juga bisa mengawetkan buah pisang dengan larutan cuka.

Ambil pisang yang sudah dikupas dan diiris, masukkan ke dalam larutan air yang dicampur cuka. Tiriskan, simpan dalam lemari pendingin.

Nantinya ketika akan mengonsumsi buah pisang, bilas dulu buah pisang agar kandungan cukanya larut.

6. Bekukan dalam freezer

Jika Anda ingin mengawetkan pisang lebih dari lima hari, cara satu-satunya adalah dengan membekukannya di dalam freezer.

Nantinya, buah pisang bisa langsung diolah menjadi smoothie ketika masih dalam kondisi beku. Pisang beku akan memberikan tekstur lebih creamy ke dalam olahan smoothie.

Baca juga: Mencuci Buah dan Sayur, Haruskah Menggunakan Sabun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com