Jumlah petani kratom di Kalimantan ada sekitar 300.000, yang mengandalkannya sebagai mata pencaharian.
Dalam satu hari, tiga petani kratom dapat memetik 200 kilogram daun, yang apabila kering akan susut menjadi sepersepuluhnya.
Daun kering ini dibentuk menjadi remahan hingga berbentuk mirip daun teh hijau kering.
Baca juga: Ini Alasan Seragam Satpam Dibuat Mirip dengan Polisi
Terdapat beragam manfaat tanaman kratom, salah satunya memiliki efek stimulan jika digunakan dalam dosis rendah.
Kratom dapat membuat seseorang mempunyai lebih banyak energi, merasa semakin bahagia, dan meningkatkan rasa waspada.
Biasanya, kratom digunakan untuk meredakan gejala fibromyalgia yang merupakan intoleransi terhadap stres dan rasa sakit.
Dalam dosis rendah, kratom membuat pemakainya lebih banyak berbicara dan kewaspadaannya meningkat.
Kratom mengandung alkaloid mitraginin dan 7-hydroxymitagynine, yang terbukti mempunyai efek analgesik, anti-inflamasi, atau pelemas otot.
Daun kratom mengandung metabolit sekunder golongan alkaloid, steroid atau terpenoid, dan saponin.
Suatu penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Universitas Tanjungpura menunjukkan, daun kratom mempunyai aktivitas antinosiseptif atau pereda rasa nyeri.
Selain itu, daun kratom mempunyai senyawa yang dapat menimbulkan efek psikotropik mirip opioid dan stimulan.
Baca juga: Berapa Biaya Iklan di Times Square New York?
Mengonsumsi Kratom disebut dapat menyebabkan efek ketergantungan. Kratom juga disebut dapat menimbulkan halusinasi, khayalan, kebingungan, bahkan sakau.
Penggunaan kratom dalam jangka panjang dapat menyebabkan anoreksia, penurunan berat badan, dan insomnia.
Jika digunakan dengan dosis tinggi, kratom bisa menyebabkan kematian.
Selain itu, dosis tinggi dapat membuat mual, gatal, berkeringat, mulut kering, sembelit, peningkatan buang air kecil, dan kehilangan nafsu makan.