KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia mulai menunjukkan perbaikan, tetapi risiko infeksi virus corona masih bisa terjadi.
Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, masyarakat tetap mewaspadai potensi risiko penularan Covid-19.
"Karena karakteristiknya yang kompleks, para peneliti sepakat bahwa penularan Covid-19 dipengaruhi oleh banyak faktor dan mungkin berbeda berdasarkan tempat dan perilaku masing-masing masyarakat di dalamnya," ujar Wiku, saat siaran pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (30/9/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Wiku memaparkan beberapa tempat dan aktivitas rawan penularan Covid-19.
Baca juga: Kemenkes: Penyintas Covid-19 Dapat Divaksinasi 1 Bulan Setelah Sembuh
Meski masyarakat dianjurkan tetap di rumah saat situasi pandemi Covid-19 memburuk, tetapi penularan tetap bisa terjadi di rumah dan lingkungan tempat tinggal.
"Lingkungan rumah dan tempat tinggal bukanlah area yang 100 persen bebas penularan," kata Wiku.
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingginya tingkat penularan Covid-19 di lingkungan rumah dan tempat tinggal.
Faktor risiko penularan Covid-19 di rumah, yakni:
Adapun antisipasinya dilakukan dengan cara berikut:
Baca juga: Sejarah Hari Kesaktian Pancasila, Kenapa Diperingati Tiap 1 Oktober?
Infeksi Covid-19 dari satu orang ke orang lain juga rentan terjadi di antara pelaku perjalanan, terutama di transportasi umum.
Faktor risiko penularan Covid-19 selama perjalanan, meliputi:
Kendati demikian, risiko penularan tersebut bisa diantisipasi dengan melakukan hal berikut:
Infeksi Covid-19 bisa terjadi kapan saja ketika kita lengah menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan di luar rumah, terutama yang melibatkan fasilitas umum dan keramaian publik, menurut Wiku memiliki dampak besar pada perluasan sebaran Covid-19.
"Kemunculan klaster dari kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, maupun di fasilitas masyarakat, dapat memberikan dampak yang signifikan dalam memperluas penularan," papar Wiku.