KOMPAS.com - Di media sosial, ramai twit bernarasi agar tidak merusak mental health mereka yang sedang berjuang menggapai tujuannya.
Mulai dari mereka yang tengah mencari pekerjaan, menyelesaikan skripsi, hingga belum menikah pada usia yang sudah cukup matang.
Twit yang telah disukai lebih dari 74.000 kali tersebut dibagikan oleh akun @dindayohanes pada 13 September 2021.
"Jangan merusak mental health mereka yang lagi nyari kerja, nyusun skripsi, belum menikah di usia yang cukup matang, belum memiliki keturunan padahal sudah menikah cukup lama. ada tambahan?," tulis @dindayohanes.
Jangan merusak mental health mereka yang :
- lagi nyari kerja.
- lagi nyusun skripsi.
- belum menikah di usia yang udah cukup matang.
- belum memiliki keturunan padahal sudah menikah cukup lama.ada tambahan?
— Dindeee (@dindayohanes) September 12, 2021
Apa itu mental health? Seperti apa ciri-cirinya?
Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Rumor Hoaks Biaya Pasien Covid-19 Tak Ditanggung Lagi
Dilansir dari laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Promkes Kemenkes), promkes.kemkes.go.id, mental health adalah kesehatan mental itu sendiri.
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.
Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.
Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja.
Baca juga: Beredar di Medsos, Benarkah Biaya Pasien Covid-19 Tak Ditanggung Kemenkes per 1 Oktober?
Berikut adalah tiga jenis kondisi yang paling umum terjadi:
Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental.
Seseorang yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu, memicu depresi.
Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.
Berikut adalah masalah kesehatan yang dapat timbul akibat stres:
Baca juga: Tantangan Bekerja dari Rumah, Jangan Sampai Depresi! Ini Cara Mencegahnya
Berikutnya, yakni gangguan kecemasan. Kondisi psikologis ketika seseorang mengalami rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinya.
Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja.
Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada setiap situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa rileks dari waktu ke waktu.
Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan, gejala psikologis lain yang bisa muncul pada penderita gangguan kecemasan adalah berkurangnya rasa percaya diri, menjadi mudah marah, stres, sulit berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.
Sementara itu, gejala fisik yang mungkin menyertai masalah gangguan kecemasan antara lain:
Baca juga: Berkaca dari Hobi SBY, Ini Manfaat Melukis untuk Kesehatan Mental
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih.
Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Selain memengaruhi perasaan atau emosi, depresi juga dapat menyebabkan masalah fisik, mengubah cara berpikir, serta mengubah cara berperilaku penderitanya.
Tak jarang penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Bahkan pada kasus tertentu, mereka bisa menyakiti diri sendiri dan mencoba bunuh diri.
Berikut adalah beberapa gejala psikologi seseorang yang mengalami depresi:
Baca juga: Mengenal 4 Hormon Kebahagiaan yang Dapat Mendukung Kesehatan Mental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.