Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialami Atlet Nurul Akmal, Ini Bahaya Body Shaming pada Kesehatan Mental

Kompas.com - 07/08/2021, 12:17 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Permasalahan body shaming kembali menyeruak ke publik. Hal itu menyusul tindakan body shaming yang dialami oleh atlet angkat besi Indonesia, Nurul Akmal.

Kejadian tidak menyenangkan itu dialami Nurul ketika acara penyambutan kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo yang digelar di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (3/8/2021).

Mengutip pemberitaan Kompas Lifestyle, dalam siaran langsung di akun Instagram @timindonesiaofficial, lifter yang akrab dipanggil Amel ini menjadi atlet ketiga yang muncul dalam sesi penyambutan dan mengambil karangan bunga.

Sayangnya, ia mendapat celetukan yang kurang pantas dari salah satu oknum yang hadir pada acara tersebut.

"Yang paling kurus," ucap oknum tak bertanggung jawab tersebut. Video tersebut kemudian diunggah ulang oleh beberapa akun media sosial dan menjadi viral.

Baca juga: Viral, Video Nurul Akmal Alami Body Shaming Sepulang Olimpiade, Ini Kata Kemenpora

Mengapa body shaming bisa terjadi?

Istilah body shaming tentu sudah sering kita dengar. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan body shaming?

Dikutip dari Kompas Health yang melansir laman resmi Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders (ANAD), body shaming adalah segala bentuk tindakan atau praktik menghina bentuk atau ukuran tubuh orang lain.

Bentuk bullying ini dapat dilakukan orang terdekat seperti orang tua, saudara, teman maupun orang lain yang tidak dikenal.

Contohnya komentar negatif di media sosial yang kerap kali dilakukan oleh orang yang bahkan tidak kita kenal.

Bentuk body shaming sendiri bisa beragam. Ada yang terang-terangan mengkritik, mengejek penampilan tubuh seseorang.

Tanpa sadar body shaming bisa terjadi ketika membandingkan bentuk dan ukuran tubuh dengan orang lain. Body shaming bisa muncul dan sering terjadi lantaran konsep semu citra tubuh yang ideal.

Selama ini dicitrakan bahwa penampilan cantik dan tampan ialah yang memiliki bobot dan tinggi tubuh tertentu, kulit yang cerah dan mulus tanpa jerawat atau noda, rambut harus lurus, dan sebagainya.

Padahal tidak. Setiap orang memiliki standar atau ukuran cantik dan tampan yang berbeda. Kondisi toksik ini yang pada akhirnya membuat sejumlah orang, terutama anak muda untuk berupaya mati-matian mewujudkan tampilan ideal ala konsep semu citra tubuh ideal tersebut.

Baca juga: Ayah Lifter Nurul Akmal: Presiden Jokowi, Perhatikanlah Atlet yang Berlaga di Olimpiade…

Dampak buruk body shaming pada kesehatan mental

Ilustrasi body shamingShutterstock Ilustrasi body shaming

Melansir Healthshot, ada tiga efek buruk body shaming pada kesehatan mental yang perlu kamu waspadai:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com