Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Diprediksi Berakhir pada 2022, Ini Kata Moderna

Kompas.com - 24/09/2021, 17:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chief Executive Officer (CEO) Moderna Stephane Bancel memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir pada 2022, seiring dengan meningkatnya produksi vaksin global.

Diberitakan Reuters, Kamis (23/9/2021), Bancel berasumsi bahwa mulai setahun ke depan, ketika semua orang sudah mendapat vaksinasi dan memiliki kekebalan masing-masing, maka kehidupan akan kembali normal.

"Jika Anda melihat perluasan kapasitas produksi di seluruh industri selama enam bulan terakhir, dosis yang cukup harus tersedia pada pertengahan tahun depan sehingga semua orang di bumi ini dapat divaksinasi," kata Bancel.

Baca juga: Gangguan Berhari-hari, Internet Telkomsel Kini Sudah Normal

Ketercukupan vaksin

Pada kesempatan yang sama, Bancel juga mengatakan bahwa pasokan vaksin juga akan tersedia untuk booster dan vaksin untuk kelompok usia balita.

Bancel mengharapkan pemerintah menyetujui suntikan booster vaksin Covid-19 untuk orang yang sudah divaksinasi.

Menurut dia, ini bisa memberi perlindungan tambahan bagi yang sudah divaksinasi dosis lengkap.

“Kami saat ini sedang menguji varian yang dioptimalkan Delta dalam uji klinis. Mereka akan menjadi dasar untuk vaksinasi booster untuk tahun 2022. Kami juga mencoba Delta plus Beta, mutasi berikutnya yang diyakini para ilmuwan kemungkinan besar terjadi," kata dia.

Bancel mengatakan, suntikan booster vaksin Covid-19 hanya dibutuhkan setengah dosis dari dosis aslinya.

Kendati demikian, untuk vaksin Moderna, komposisi booster shot tetap sama dengan aslinya untuk tahun ini karena Moderna belum sempat mengubahnya.

Dia juga mengharapkan, suntikan booster akan dibutuhkan setiap satu hingga tiga tahun sekali.

Baca juga: Kapan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir?

Dianggap flu biasa

Bancel juga memprediksi, kedepannya apabila pandemi sudah berakhir, virus corona penyebab Covid-19 akan dianggap seperti flu biasa.

"Mereka yang tidak divaksinasi akan mengimunisasi diri mereka sendiri secara alami, karena varian Delta sangat menular. Dengan cara ini kita akan berakhir dalam situasi yang mirip dengan flu," katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh co-creator vaksin Oxford-AstraZeneca, Sarah Gilbert. Dia juga memprediksi bahwa Covid-19 akan berakhir seperti flu biasa.

Melansir The Washington Post, Kamis (23/9/2021), Gilbert mengatakan, virus itu mungkin tidak akan bermutasi menjadi versi yang lebih mematikan yang dapat menghindari vaksin.

"Kami biasanya melihat bahwa virus menjadi kurang ganas karena lebih mudah beredar,” ujarnya.

Baca juga: Pantauan Google Mobilitas Meningkat, Satgas Peringatkan Lonjakan Kasus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com