Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi Covid-19 Diprediksi Berakhir pada 2022, Ini Kata Moderna

Diberitakan Reuters, Kamis (23/9/2021), Bancel berasumsi bahwa mulai setahun ke depan, ketika semua orang sudah mendapat vaksinasi dan memiliki kekebalan masing-masing, maka kehidupan akan kembali normal.

"Jika Anda melihat perluasan kapasitas produksi di seluruh industri selama enam bulan terakhir, dosis yang cukup harus tersedia pada pertengahan tahun depan sehingga semua orang di bumi ini dapat divaksinasi," kata Bancel.

Ketercukupan vaksin

Pada kesempatan yang sama, Bancel juga mengatakan bahwa pasokan vaksin juga akan tersedia untuk booster dan vaksin untuk kelompok usia balita.

Bancel mengharapkan pemerintah menyetujui suntikan booster vaksin Covid-19 untuk orang yang sudah divaksinasi.

Menurut dia, ini bisa memberi perlindungan tambahan bagi yang sudah divaksinasi dosis lengkap.

“Kami saat ini sedang menguji varian yang dioptimalkan Delta dalam uji klinis. Mereka akan menjadi dasar untuk vaksinasi booster untuk tahun 2022. Kami juga mencoba Delta plus Beta, mutasi berikutnya yang diyakini para ilmuwan kemungkinan besar terjadi," kata dia.

Bancel mengatakan, suntikan booster vaksin Covid-19 hanya dibutuhkan setengah dosis dari dosis aslinya.

Kendati demikian, untuk vaksin Moderna, komposisi booster shot tetap sama dengan aslinya untuk tahun ini karena Moderna belum sempat mengubahnya.

Dia juga mengharapkan, suntikan booster akan dibutuhkan setiap satu hingga tiga tahun sekali.

Dianggap flu biasa

Bancel juga memprediksi, kedepannya apabila pandemi sudah berakhir, virus corona penyebab Covid-19 akan dianggap seperti flu biasa.

"Mereka yang tidak divaksinasi akan mengimunisasi diri mereka sendiri secara alami, karena varian Delta sangat menular. Dengan cara ini kita akan berakhir dalam situasi yang mirip dengan flu," katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh co-creator vaksin Oxford-AstraZeneca, Sarah Gilbert. Dia juga memprediksi bahwa Covid-19 akan berakhir seperti flu biasa.

Melansir The Washington Post, Kamis (23/9/2021), Gilbert mengatakan, virus itu mungkin tidak akan bermutasi menjadi versi yang lebih mematikan yang dapat menghindari vaksin.

"Kami biasanya melihat bahwa virus menjadi kurang ganas karena lebih mudah beredar,” ujarnya.

Hanya terwujud jika vaksinasi merata

Prediksi para petinggi dan ilmuan vaksin Covid-19 hanya akan terwujud jika cakupan vaksinasi sudah merata di seluruh dunia.

Keberhasilan warga dunia melalui pandemi Covid-19 bergantung pada bagaimana mempersempit kesenjangan kekebalan antara negara-negara kaya, yang mampu membeli vaksin dengan harga tinggi, dan negara-negara miskin, yang bergantung pada sumbangan dan bantuan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kerap mengkritik negara-negara yang menimbun dosis vaksin, sementara negara lainnya sangat membutuhkan pasokan karena tingkat vaksinasinya masih rendah.

Hampir 80 persen orang di negara-negara kaya di dunia telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin Covid-19.

Akan tetapi, sumber masalah pasokan adalah ketika perusahaan biotek seperti Moderna menjual dosis paling ke negara-negara kaya seperti yang terjadi di awal distribusi vaksin.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/24/173000665/pandemi-covid-19-diprediksi-berakhir-pada-2022-ini-kata-moderna

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke