Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir?

Kompas.com - 24/09/2021, 14:32 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapan pandemi Covid-19 akan berakhir?

Pertanyaan ini mungkin muncul di benak banyak orang. Pandemi telah berlangsung hampir 2 tahun, dan kasus-kasus baru masih ditemukan.

Ada negara yang bahkan sudah memasuki gelombang ketiga dan keempat pandemi virus corona.

Lalu, sampai kapan pandemi akan terjadi?

Di Indonesia, meski kasus Covid-19 kini semakin menurun, pandemi masih belum berakhir. 

Kompas.com, Kamis (23/9/2021), memberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk terbiasa hidup dengan pandemi Covid-19.

Menurut dia, pandemi masih akan berlangsung sekitar lima tahun dari sekarang. Hal itu dikatakan Budi dalam konferensi pers vaksinasi Covid-19 dosis ke-2 untuk 10.000 pekerja media di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Lakukan 4 Hal Ini untuk Jaga Semangat di Masa Pandemi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi SadikinKompas.com / Nicholas Ryan Aditya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
"Tidak ada pandemi yang selesai dengan waktu cepat. Paling pendek, setahu saya lima tahun, tapi ada yang puluhan tahun. Jadi kita harus belajar hidup dengan mereka," kata Budi.

Budi mengatakan, pemerintah akan terus mencari solusi untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memastikan semua orang telah divaksinasi dua dosis.

Setelah vaksinasi, masyarakat tetap tidak boleh euforia atau merasa senang berlebihan.

Protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak harus terus dilakukan.

Dia mengingatkan, masih ada potensi gelombang selanjutnya dari Covid-19. Contohnya seperti terjadi di Issrael dan Amerika Serikat.

Cakupan vaksinasi Covid-19 di negara itu sudah tinggi, tetapi masih ada kasus infeksi virus corona.

Bos Moderna prediksi pandemi terjadi hingga 2022

Kepala eksekutif Moderna Stephane Bancel memprediksi, pandemi corona bisa berakhir setahun lagi.

Hal itu disampaikannya ketika diwawancarai surat kabar Swiss, NZZ, Kamis (23/9/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com