Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pendarahan Otak Tukul Arwana, Kemenkes dan RS PON Tegaskan Tak Ada Kaitan dengan Vaksinasi

Kompas.com - 24/09/2021, 15:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi bahwa pendarahan yang dialami komedian Tukul Arwana ada kaitannya dengan vaksinasi Covid-19.

Informasi itu salah satunya diunggah akun Twitter ini, setelah Tukul diberitakan menderita pendarahan otak dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"4 hari setelah vaksin , Tukul pendarahan otak," demikian keterangan yang tertulis pada twit viral tersebut, Kamis (23/9/2021).

Akun Twitter ini juga menambahkan narasi lain dalam unggahannya.

"Pendarahan di otak pada @tukularwana memberi pelajaran bahwa usia buat produktif kita jangan main coba coba dengan cairan vaksin," tulis akun Twitter ini.

Baca juga: Pendarahan Otak, Bisakah Terjadi pada Anak?

Tangkapan layar twit pendarahan otak yang dialami komedian Tukul Arwana ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.TWITTER Tangkapan layar twit pendarahan otak yang dialami komedian Tukul Arwana ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.

Bagaimana penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal informasi yang mengaitkan kondisi Tukul dengan vaksin Covid-19?

Kata Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyakit yang dialami komedian Tukul Arwana tidak ada hubungannya dengan vaksinasi Covid-19.

"Kesimpulan sementara, kejadian yang dialami Beliau (Tukul Arwana) tidak ada hubungannya dengan proses vaksinasi yang dijalani," ujar Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/9/2021).

Menurut Nadia, ada faktor-faktor predisposisi yang menjadi penyakit atas apa yang dialami Tukul saat ini.

Meski demikian, ia meminta semua pihak agar menunggu kajian yang dilakukan oleh Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) DKI Jakarta.

"Tapi tentunya sesuai prosedur akan dilakukan kajian oleh Komda KIPI DKI, dan kita tunggu hasilnya," kata Nadia.

Baca juga: Apa Itu Pendarahan Otak yang Dialami Tukul Arwana, Penyebab, dan Gejalanya

Penjelasan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON)

Sementara itu, RS PON, Cawang, Jakarta Timur, tempat Tukul menjalani perawatan, membantah penyakit Tukul terkait dengan vaksinasi Covid-19.

Direktur Utama RS PON dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS mengatakan, pendarahan otak yang dialami Tukul bukan karena kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) Covid-19.

"Kami tegaskan bahwa tidak ada hubungan antara stroke pendarahan otak dengan vaksin Covid-19," kata dr. Mursyid, dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Kemenkes, Jumat (24/9/2021).

Halaman:

Terkini Lainnya

Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Tren
2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

Tren
Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Tren
Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Tren
Benarkah Soundtrack Serial 'Avatar The Last Airbender' Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Tren
Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com