Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Diketahui, Ini Arti Lingkaran Merah di Tabung LPG

Kompas.com - 18/09/2021, 18:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Para pengguna gas elpiji tentu tahu bahwa terdapat lingkaran berwarna merah pada bagian bawah mulut tabung.

Akan tetapi, tak banyak yang tahu arti atau fungsi dari lingkaran merah itu. Bahkan, sempat beredar kabar bahwa lingkaran merah pada tabung LPG 3 kg itu adalah peringatan ledakan.

Belakangan, kabar itupun dinyatakan sebagai hoax. Lalu, apa sebenarnya arti warna merah pada tabung LPG?

Dilansir dari Antara melalui KOMPAS.com, Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari menjelaskan, lingkaran merah di tabung LPG merupakan penanda bahwa produk tersebut masuk dalam kategori mudah terbakar.

Simbol warna merah tersebut dibuat karena Pertamina mengikuti aturan yang ditetapkan pada produk berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dalam aturan SNI, produsen yang memproduksi barang mudah terbakar harus menyertakan simbol warna merah pada kemasan produk.

Baca juga: Seputar Kartu Sembako yang Jadi Syarat Beli Gas Elpiji 3 Kg Mulai Tahun 2022

Cara memilih tabung gas LPG yang aman

Andar mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui tabung gas LPG yang dipilih masih aman atau tidak.

Cara pertama untuk mengetahui tingkat keamanan tabung gas LPG adalah dengan memastikan tidak mengalami kebocoran. Ciri tabung gas yang mengalami kebocoran adalah adanya aroma gas yang cukup kuat dari tabung.

Jika baunya tidak terlalu kuat, untuk memastikannya, coba rendam tabung LPG di dalam air. Bila muncul gelembung, itu artinya terdapat kebocoran pada tabung LPG.

Ciri lain dari tabung gas yang tidak aman adalah adanya bunyi mendesis di regulator, terdapat bunga es pada titik kebocoran, dan muncul gelembung saat titik kebocoran diusap dengan air sabun.

Baca juga: Cara Mendapatkan Kartu Sembako, Syarat Beli Elpiji 3 Kg Mulai 2022

Untuk memastikan keamanannya, pengguna tabung gas LPG diharuskan membeli tabung dengan segel yang masih terkunci rapat.

(Penulis: Muhammad Idris)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com