Nadia menjelaskan, ketika banyak warga yang datang ke pusat-pusat vaksinasi, maka akan ada dosis vaksin yang terbuang di pusat vaksinasi tersebut.
"Juga kemungkinan dosis sisa yang tidak bisa dipakai, karena maksimal vaksin yang dibuka hanya boleh sampai dengan 6 jam sementara sasaran vaksinasi yang sudah terdaftar tidak datang seluruhnya sementara 1 vial itu untuk diberikan kepada 10 orang, sehingga ini menjadikan vaksin tersebut tidak bisa digunakan," jelas dia.
Baca juga: Cara Dapatkan QR Code PeduliLindungi untuk Mal, Perkantoran, dan Instansi
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Tenggara Sukri Manto mengatakan, banyak vaksin yang terbuang sia-sia lantaran pada awal-awal vaksinasi, masyarakat banyak yang takut atau tidak antusias untuk divaksin.
Padahal, vaksin yang dikirim dari pusat itu adalah berbentuk kemasan, yang mana satu vial bisa untuk vaksinasi 10 orang.
“Jadi terkadang yang datang cuma enam orang, maka yang tidak terpakai juga jadi banyak,” kata Sukri Manto, Minggu (12/9/2021), seperti diberitakan Kompas.com.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Aceh Tenggara per 10 September 2021: