Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi, Nenek dan 2 Ekor Kucingnya Ini Tak Dipelihara Negara

Kompas.com - 27/08/2021, 09:30 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Karena tak pernah mendapat bantuan dalam bentuk apa pun dari pemerintah selama pandemi Covid-19, para tetangga dan kerabat urun daya untuk nenek 89 tahun itu.

Baca juga: Cair, Sudah 2,1 Juta Pekerja Terima BLT Subsidi Gaji via Rekening

"Sehari-harinya, ya, dibantu tetangga. Saya sudah seperti anak, cucu, sekaligus saudara, beliau di sini sejak saya masih kecil," kata dia.

Sebagai tetangga, Eni mengaku telah mengupayakan Sumirah melengkapi pendataan agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah selama pandemi. "Sudah lapor RT RW, sampai KTP juga sudah diperbaiki," ujar dia.

Guna meringankan biaya dan kehidupan Sumirah, Eni dan warga sekitar berinisiatif untuk menggalang bantuan seadanya. Berapa pun hasil dan bentuk bantuannya, hasilnya langsung diberikan kepada Sumirah, tanpa harus menunggu campur tangan dari pemerintah.

"Kalau warga sini ya tetap bantu seadanya. Kalau sakit ya dirawat bareng-bareng, patungan bareng-bareng, di sini ya seperti itu," tutur dia.

Akhirnya dapat bantuan 

Pemerintah Kota Surabaya akhirnya merespon pemberitaan tentang Sumirah di Kompas.com. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Suharto Wardoyo bersama jajaran pejabat kecamatan, kelurahan beserta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) menyambangi rumah Sumirah, Selasa (24/8/2021) malam.

Pria yang akrab disapa Anang itu mengakui bahwa Sumirah belum mendapatkan bantuan sosial seperti permakanan dari pemkot maupun program bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat.

Baca juga: Nenek Sumirah Akhirnya Dapat Bantuan, Ini yang Diberikan Pemkot Surabaya

"Setelah kami cek di aplikasi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), data klien juga belum masuk. Sehingga kami masukkan dulu ke dalam aplikasi MBR itu untuk intervensi ke depannya," kata dia.

Sedangkan untuk layanan kesehatan, Sumirah telah mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menginformasikan kepada pemkot melalui aplikasi WargaKu maupun lewat kelurahan dan kecamatan setempat. "Karena kami di pemerintah juga terbatas," ujar dia.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Sukomanunggal Kota Surabaya, Lakoli mengklaim bahwa Ketua RW setempat sudah berkali-kali mengusulkan agar warganya itu dimasukkan ke dalam data MBR.

"Namun, usulan itu ditolak oleh sistem di dalam aplikasi."

Tak hanya Pemkot Surabaya, Nenek Sumirah memperoleh bantuan dari kalangan politisi DPRD Surabaya, hingga Perum Bulog.

Sumber: Kompas Regional (Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman, Achmad Faizal| Editor: Robertus Belarminus, Phytag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com