Sementara itu, perencana keuangan dari Advisors Alliance Group, Andy Nugroho mengatakan, prinsip berinvestasi itu adalah "memarkir uang dingin" yang dimiliki ke dalam suatu instrumen investasi selama beberapa lama agar berkembang makin besar jumlah dan nilainya.
Artinya, uang dingin itu adalah ketika keberadaannya tidak bisa diakses dengan cepat ketika sewaktu-waktu dibutuhkan, maka kita tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan lainnya.
"Nah berarti syaratnya berinvestasi adalah yang digunakan bukanlah uang untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Andy saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Waspadai, Ini Daftar 28 Investasi Bodong yang Disetop OJK
Dengan begitu, jika kebutuhan sehari-hari belum dapat terpenuhi dengan baik, maka sebaiknya jangan berinvestasi lebih dulu.
Di sisi lain, ketika belum bisa berinvestasi, maka tetap perlu menyisihkan untuk ditabung ataupun dana darurat.
Sebab, sifat dana darurat ini harus dapat segera dan mudah untuk diakses sewaktu-waktu akan digunankan.
"Dalam jangka panjang dana ini tentu akan bergulung terus semakin besar dan menguntungkan kita sendiri," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.