Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Harga Madu Murni Mahal, Ada Risiko Taruhan Nyawa Peternak

Kompas.com - 14/08/2021, 17:50 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

2. Persiapan koloni

Hal selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah koloni lebah madu. Koloni yang dibutuhkan pun cukup banyak agar bisa memproduksi madu yang dapat memenuhi permintaan pasar.

“Harga koloni pun sekarang terbilang luar biasa. Untuk koloni lebah apis cerana, bibitnya itu Rp 500.000 – Rp 1 juta per satu stup atau satu koloni,” jelasnya.

Baca juga: Cara Membedakan Madu Asli atau Palsu dan Tips Menyimpannya

Di area budidaya milik Iyan yang terletak di Eduwisata Lebah Madu di Desa Bojongmurni, di kaki Gunung Pangrango misalnya, terdapat 120 kotak budidaya lebah jenis apis cerana dan 500 kotak lebah jenis trigona.

Dari setiap kotak yang memiliki diameter 25x40x25 sentimeter tersebut, Iyan bisa mendapat madu sekitar 1,5 – 2 kilogram per tiga minggu.

3. Risiko gagal panen

Meski kedua hal tersebut telah disiapkan, para peternak madu tetap memiliki risiko gagal panen.

Ada beberapa faktor yang biasanya menyebabkan para peternak lebah gagal panen, yakni faktor alam, faktor lingkungan, faktor manusia, dan faktor hama.

Beberapa faktor tersebut membuat para peternak lebah baru bisa memanen madu sekitar satu sampai dua bulan sekali.

“Apalagi musim sekarang itu sulit banget diprediksi, kemarau yang panjang, itu akan berpengaruh pada produksi,” imbuhnya.

Baca juga: 3 Cara Jitu Mengetahui Madu Asli atau Palsu

4. Risiko sakit dan kehilangan nyawa

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, para peternak pun memiliki risiko sakit akibat sengatan lebah dan bahkan kehilangan nyawa.

Iyan mengatakan, sebagai peternak lebah, menerima sengatan dari hewan penghasil madu itu sudah menjadi keseharian mereka.

“Yang lazim kita rasakan biasanya kalau kita punya alergi, muntah-muntah, diare, gatal-gatal, demam, bahkan berisiko ke kematian juga kalau sekiranya orang yang berinteraksi dengan lebah itu punya riwayat penyakit tertentu,” ucap Iyan.

Proses yang cukup panjang serta risiko besar yang harus ditanggung para peternak itulah yang membuat harga madu asli dan murni cukup tinggi di pasaran.

(Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa | Editor: Yuharrani Aisyah)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com