Terpisah, Direktur Walhi NTT Umbu Wulang Tanaamahu mengatakan, pembangunan proyek pariwisata "Jurassic Park" menunjukkan bahwa pemerintah lebih fokus meningkatkan jumlah wisatawan ke Taman Nasional Komodo ketimbang pada upaya konservasi.
Umbu mengatakan, rencana pemerintah yang baru akan mengundang perwakilan UNESCO untuk meninjau langsung pembangunan proyek pariwisata tersebut, juga menunjukkan bahwa selama ini tidak ada koordinasi di antara keduanya.
"Kan seharusnya diundang sebelum pembangunan-pembangunan ini dijalankan, kan begitu. Bukan pembangunan sudah berjalan, sudah menimbulkan keriuhan di publik, sudah ada keterancaman terhadap ekosistem komodo, baru ngundang UNESCO," kata Umbu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
Lebih lanjut, ia juga menyoroti model pariwisata yang saat ini tengah dikembangkan oleh pemerintah di Taman Nasional Komodo.
Umbu menilai, pemerintah saat ini tengah mencoba untuk membangun objek pariwisata yang eksklusif dan menihilkan pelibatan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.
Baca juga: Mengintip 6 Destinasi Wisata yang Jadi Hadiah Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Wisata eksklusif
Salah satu yang ia soroti adalah pembangunan elevated deck, yang menurut KLHK memudahkan wisatawan untuk mengamati komodo, sekaligus meminimalkan kemungkinan kontak langsung antara manusia dengan komodo.
Akan tetapi, Umbu mengatakan, konsep tersebut justru menihilkan peran pemandu atau ranger lokal, yang selama ini sudah menjalankan tugasnya dengan baik.
Ia menduga, pembangunan elevated deck itu adalah agar lebih banyak wisatawan bisa datang berkunjung ke Taman Nasional Komodo.
Baca juga: Potret Singa di Kebun Binatang Sudan: Kelaparan, Kekurangan Gizi dan Mati