Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Masukkan 5 Makanan Ini ke Dalam Blender, Berbahaya

Kompas.com - 27/07/2021, 20:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Blender adalah piranti dapur yang serba guna. Alat elektronik ini bisa digunakan untuk melembutkan buah dan sayuran menjadi jus dan smoothies, juga bisa digunakan untuk mencacah cabai dan bumbu rempah.

Hampir seluruh bahan makanan bisa dimasukkan ke dalam tabung blender untuk dicacah juga dihaluskan. 

Padahal, sebenarnya ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam blender.

Karena beberapa makanan ini bisa merusak komponen blender tanpa Anda sadari, atau merusak tekstur dan citarasa bahan makanan itu sendiri. 

Dilansir dari Reader's Digest, berikut ini adalah beberapa bahan makanan yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam tabung blender. 

Baca juga: Tak Perlu Ganti Baru, Ini 3 Cara Mengasah Pisau Blender

1. Sayuran berdaun hijau

Ilustrasi sayuran bok choy. PEXELS/LAKER Ilustrasi sayuran bok choy.
Sayuran yang tinggi serat memang menyehatkan jika diminum sebagai jus di pagi hari. Tapi hati-hati, sayuran ini rawan berubah warna menjadi kecoklatan jika bersentuhan dengan pisau blender yang panas.

Agar sayuran tak berubah warna, sebaiknya rendam dulu sayuran di dalam air es sebelum dicacah menggunakan mesin blender.

2.  Sayuran tinggi serat

Sayuran tinggi serat lainnya seperti brokoli juga rawan berubah tekstur dan warnanya jika dilembutkan menggunakan pisau blender.

Baca juga: Sejarah Blender, Lahir pada 1922 dan Disempurnakan oleh Seorang Musisi

3. Buah-buahan beku

Ilustrasi buah bekuUnsplash/Mike Kennealy Ilustrasi buah beku
Banyak orang suka membuat smoothies dari pisang dan mangga beku. Selain dipercaya menyehatkan, minuman ini juga menyegarkan.

Padahal memblender buah-buahan beku bisa merusak nutrisi yang ada pada buah. Plus, bisa membuat pisau dapur menjadi rusak karena harus mencacah benda yang beku dan keras.

Agar pisau blender tak rusak, sedikit cairkan buah-buahan yang ada. Atau masukkan ke dalam plastik, kemudian tumbuk sebentar agar teksturnya tak terlalu keras.

4. Kacang

Ilustrasi kacang tanah kupas. PIXABAY/ FORWUMUWI73 Ilustrasi kacang tanah kupas.
Bahan makanan keras seperti kacang, biji kopi dan biji coklat adalah bahan pangan yang sebaiknya tidak dihaluskan dengan mesin blender.

Selain itu, kacang-kacangan juga rawan menjadi lembut dan terlalu lengket jika dihaluskan menggunakan blender.

Hal ini lantaran proses penggilingan menggunakan blender memicu kacang mengeluarkan terlalu banyak minyak.

Nah residu minyak dari kacang ini juga akan menimbulkan masalah selanjutnya. Yaitu blender menjadi berminyak dan mengotori bahan makanan lain, baik di area tabung atau pisaunya.

Baca juga: Profil Penemu Oven Microwave: Percy Spencer

5. Makanan beraroma kuat

Makanan bercitarasa atau beraroma kuat seperti bawang putih, bawang merah dan cabai bisa menimbulkan masalah jika diproses menggunakan blender.

Sisa rasa, aroma dan warna dari makanan ini bisa tertinggal di tabung blender dan susah hilang.

Bahkan residu rasa dari cabai bisa melekat hingga berhari-hari. Sehingga ia akan meracuni bahan makanan yang diproses berikutnya menggunakan blender.

Baca juga: Tips Membersihkan Coffee Maker dan Coffee Grinder

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com