Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Konsumsi Kopi dan Sayuran Menurunkan Risiko terhadap Covid-19

Kompas.com - 25/07/2021, 21:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi kopi dan sayuran dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

Studi terbaru tersebut dilakukan oleh peneliti dari Northwestern University di Chicago, Amerika Serikat. 

Dalam studi ini juga mempelajari makanan lain seperti daging olahan, buah, teh, dan daging merah.

Baca juga: Ini Makanan yang Disarankan WHO untuk Dikonsumsi saat Pandemi Covid-19

Nutrisi mempengaruhi kekebalan

Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Marilyn Cornelis meneliti bagaimana nutrisi dapat berperan dalam infeksi Covid-19.

“Kami tahu bahwa Covid-19 merupakan penyakit menular, mirip pneumonia atau jenis infeksi pernapasan lainnya. Kami tahu bahwa kekebalan memainkan peran penting dalam kemampuan untuk memerangi beberapa penyakit menular. Nutrisi memengaruhi kekebalan,” ujarnya dilansir dari webmd.com, Minggu (25/7/2021).

Penelitian dilakukan menggunakan data UK Biobank untuk memeriksa hubungan antara perilaku diet dari tahun 2006-2010 dan infeksi Covid-19 dari Maret-November 2020, pada orang yang sama.

Studi tersebut melibatkan hampir 38.000 peserta yang telah menerima tes Covid-19, dengan sekitar 17 persen peserta dinyatakan positif terpapar virus.

Para ahli melihat secara khusus pada makanan yang terbukti memberikan pengaruh terhadap sistem kekebalan dalam penelitian sebelumnya pada manusia dan hewan.

Tingkat perlindungan terhadap virus

Tim menemukan bahwa nutrisi kemungkinan memberikan tingkat perlindungan yang sederhana terhadap virus corona.

Misalnya, mengonsumsi satu cangkir atau lebih kopi dalam sehari dikaitkan dengan penurunan 10 persen risiko Covid-19, jika dibandingkan dengan mengonsumsi kurang dari satu cangkir kopi setiap harinya.

Jumlah kafein yang lebih besar dalam kopi, membuat minuman ini dinilai protektif terhadap virus dibandingkan teh.

Baca juga: Pilih Teh atau Kopi, Mana yang Lebih Sehat?

 

Kandungan polifenol

Adapun kopi mengandung lebih banyak polifenol, khususnya asam klorogenat, yang sebenarnya merupakan konstituen yang relatif unik dari kopi.

Sementara itu, mengonsumsi setidaknya dua pertiga porsi sayuran matang atau mentah setiap hari (tidak termasuk kentang), turut dikaitkan dengan penurunan risiko infeksi corona.

Namun, memakan daging olahan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi, dan tidak berlaku bagi daging merah. Daging olahan dapat meningkatkan kerentanan terhadap virus corona.

Cornelis menambahkan, mengonsumsi banyak sayuran nampaknya turut menurunkan risiko terinfeksi kaitannya dengan kekebalan. 

Baca juga: Studi: Tidur Berkualitas Mampu Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Kendati begitu, belum diketahui pasti mengapa faktor-faktor makanan ini berbeda terhadap perlindungan Covid-19 dan perlu digarisbawahi bahwa penelitian ini tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung.

“Beberapa temuan ini hanya merupakan indikator kebiasaan makan yang baik. Saya pikir itu hanya berbicara tentang pentingnya nutrisi yang baik, tidak hanya untuk Covid-19 tapi untuk kesehatan secara keseluruhan,” papar Cornelis.

Bukan pengganti vaksin

Meski begitu, ditegaskan bahwa kopi dan sayuran bukanlah pengganti vaksin dan tindakan pencegahan lain yang direkomendasikan dalam memerangi pandemi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan setiap orang berusia 12 tahun ke atas harus mendapatkan vaksin.

Direktur program untuk program residensi pengobatan pencegahan di Universitas Loma Linda di California Dr Karen Studer mengatakan, makanan utuh yang sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian akan melindungi tubuh dari banyak penyakit, dan kemungkinan juga untuk Covid-19.

Studer mengungkapkan, studi lain juga menemukan manfaat kopi, termasuk meningkatkan umur panjang.

Kendati begitu, perubahan gaya hidup juga dapat berdampak besar pada kesehatan, seperti berhenti merokok, alkohol, atau minuman manis.

 Baca juga: 6 Manfaat Kopi untuk Kesehatan Menurut Ahli Gizi

 

Dikutip dari IndiaTimes, memilih makanan yang Anda konsumsi termasuk salah satu cara menjaga kesehatan di tengah pandemi virus corona.

Bahkan, makanan bergizi penting saat Anda berada dalam masa pemulihan akibat Covid-19.

Termasuk untuk memasukkan jenis-jenis makanan yang mengandung banyak vitamin D dalam menu sehat yang Anda konsumsi sehari. Jenis vitamin itu mampu meningkatkan sistem imun tubuh.

Baca juga: Bisa Berbahaya, Ini Cara agar Tak Konsumsi Vitamin D Berlebihan

Menurunkan risiko terinfeksi

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Chicago Medicine, tubuh yang kekurangan vitamin D dua kali lebih berisiko terinfeksi Covid-19. Hasil penelitian itu didapat dari 489 partisipan yang terinfeksi virus corona.

Selain menjaga tubuh dari serangan virus corona, masih banyak manfaat lain yang bisa Anda dapat dari mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin D.

Disebutkan, vitamin D bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Dengan begitu, kesehatan tulang dapat terjaga.

Tidak berhenti sampai di situ, vitamin D juga mampu mengurangi depresi dan menurunkan risiko penyakit diabetes. Jika Anda merasa ragu apakah kebutuhan tubuh Anda akan vitamin D sudah tercukupi atau belum, tak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter.

Bila memang diperlukan, nantinya dokter akan memberikan saran dosis suplemen vitamin D yang Anda butuhkan. Selain itu, cobalah untuk memperbanyak konsumsi makanan yang kaya vitamin D. Misalnya, ikan salmon dan kuning telur.

Baca juga: 7 Makanan Tinggi Vitamin D yang Sangat Menyehatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com