Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Vitamin D Hampir Setara Vaksin Covid-19, Ini Kata Pakar Unair

Kompas.com - 18/07/2021, 20:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Kebutuhan vitamin D jarang diperhatikan dibandingkan vitamin C atau A oleh masyarakat Indonesia. Padahal, pakar alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga menyebutkan bahwa manfaat vitamin D hampir menyamai vaksin Covid-19.

Alumnus Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK Unair dr. Henry Suhendra, SpOT mengungkapkan bahwa sebuah penelitian di Boston pada 2020 membuktikan hal tersebut. Disebutkan Vitamin D dapat mengurangi kemungkinan infeksi Virus Corona sampai dengan 54 persen.

Hanya saja, kondisi itu dapat dicapai tubuh memiliki kadar Vitamin D yang optimal.

“Ini hampir sama dengan vaksin loh. Kan lumayan banyak. Kalau vaksin 60 sampai dengan 65 persen, beda-beda,” tuturnya seperti dikutip Kompas.com dari laman Unair, (18/7/2021).

Baca juga: Vitamin D dan Covid-19, Ini Perannya dalam Meningkatkan Imun Tubuh

Orang Indonesia masih kekurangan kadar vitamin D

Pemeriksaan kadar vitamin D dilakukan dengan tes darah yang disebut 25-hydroxyvitamin D, dengan pengukuran nanogram per mililiter. Kisaran normal kadar vitamin D dalam tubuh adalah antara 30 hingga 60 nanogram per mililiter.

Henry mengutip data World Health Oragnization (WHO) yang menyebutkan rendahnya kadar vitamin D penduduk Indonesia. Rata-rata kadar Vitamin D penduduk Indonesia adalah 17,2.

Angka tersebut sangat rendah, bahkan paling rendah di antara negara-negara ASEAN lainnya.

Padahal vitamin D diketahui memiliki banyak manfaat untuk mengurangi berbagai infeksi bakteri hingga virus, termasuk Covid-19.

Baca juga: Vitamin D Tingkatkan Imunitas di 3 Sektor, Ini Kata Pakar FK Unair

Secara umum, vitamin D dapat meningkatkan imunitas tubuh di tiga sektor, yaitu:

1. Meningkatkan local barrier pada kulit. Yaitu mempererat celah antarkulit sehingga tidak ada celah untuk virus masuk.

2. Innate immunity.

3. Imunitas yang berkaitan dengan pembentukan antibodi oleh T dan B limfosit.

Di samping itu, Vitamin D juga dapat melawan penyakit berat seperti kanker, sakit jantung, dan autoimun. Namun dengan catatan, kadarnya harus optimal 100 persen.

“Di Amerika Serikat, Vitamin D terbukti telah memperbaiki berbagai penyakit berat, seperti Penyakit jantung dan 70 jenis penyakit kanker,” tutur Henry.

Menjaga agar kadar vitamin D tak semakin turun

Alumnus lulusan 1992 itu menambahkan, Vitamin D adalah super hormon yang berpengaruh pada seluruh sel. Sebab, reseptornya ada di semua sel seluruh sistem tubuh manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com