Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Potongan Video Berita Kompas TV Bernarasi Vaksin Covid Palsu

Kompas.com - 18/07/2021, 19:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Sebuah potongan video pemberitaan menyebut adanya vaksin palsu Covid-19 di sejumlah rumah sakit, beredar di media sosial.

Potongan video berita Kompas TV itu menyebut, terdapat 14 rumah sakit yang positif menggunakan vaksin palsu.

Dari penelusuran Kompas.com, informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

Potongan video itu adalah pemberitaan dari Kompas TV terkait pengungkapan Vaksin Palsu untuk Balita pada 2016, bukan vaksin Covid-19 palsu sebagaimana hoaks yang beredar di media sosial.

Narasi yang beredar

Potongan video yang disebut sebagai pemberitaan vaksin Covid-19 palsu di sejumlah rumah sakit itu, beredar di media sosial.

Pada video yang menyebar itu disertai narasi sebagai berikut:

“Saudara seperti yang diungkapkan Kementerian Kesehatan Kamis kemarin, sejauh ini ada 14 rumah sakit yang positif menggunakan vaksin palsu,” 

Dalam informasi yang menyebar terlihat video merupakan potongan dari pemberitaan Kompas TV ketika masih menggunakan logo lama.

Adapun potongan video tersebut, disebar disertai sejumlah narasi yang mengatakan bahwa pemberitaan itu merupakan pemberitaan terkait adanya rumah sakit-rumah sakit yang disebut menggunakan vaksin palsu Covid-19.

Konfirmasi Kompas.com

Terkait dengan beredarnya informasi vaksin Covid palsu di 14 rumah sakit yang menggunakan potongan pemberitaan video Kompas TV, pihak Kompas TV menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

Kompas TV dalam rilis resminya menyampaikan bahwa video yang beredar di media sosial tersebut adalah berita lama sebelum pandemi muncul.

“Video tersebut merupakan video milik KompasTV yang menyiarkan informasi tentang pengungkapan Vaksin Palsu untuk Balita di tahun 2016,” demikian tulis Kompas TV dalam keterangannya.

Adapun versi asli video tersebut bisa disaksikan dalam video Youtube  Kompas TV tahun 2016 dalam link berikut.

“Video yang telah beredar di masyarakat, telah diedit oleh oknum tidak bertanggungjawab dengan narasi ‘Vaksin Covid Palsu’” ujar Kompas TV lebih lanjut.

Masyarakat diimbau untuk berhati hati dengan informasi yang diterima, dan selalu memastikan untuk mengecek kebenarannya terlebih dahulu.

Kesimpulan

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com informasi mengenai adanya video pemberitaan Kompas TV mengenai adanya vaksin palsu di 14 rumah sakit tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

Potongan video itu adalah pemberitaan dari Kompas TV terkait pengungkapan Vaksin Palsu untuk Balita pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com