Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Covid-19 Indonesia Meroket, Negara Ini Pilih Boyong Pulang Warga

Kompas.com - 17/07/2021, 14:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda terkendali. Setiap hari, jumlah kasus dan kematian akibat virus SARS COV-2 ini terus meroket. Tak ayal, beberapa negara memilih memboyong pulang warganya dari Indonesia.

Layaknya pemerintah Indonesia yang pernah mengevakuasi 245 warga negara Indonesia dari Wuhan, China, pada awal Februari 2020. Sejumlah negara melakukan langkah serupa demi menyelamatkan warga yang tengah bekerja atau domisili di Indonesia.

Penyebaran varian Delta yang masif menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah negara-negara tersebut.

Sebelumnya, sekitar 10 negara telah menutup perbatasan dan memberlakukan larangan penerbangan dari Indonesia. Tak hanya melarang penerbangan masuk ke wilayahnya, mereka memutuskan untuk segera mengevakuasi warganya.

Baca juga: Deretan Sejumlah Negara yang Hentikan Penerbangan dari Indonesia

Dari daftar negara yang menghentikan penerbangan dari Indonesia tersebut, sedikitnya ada 3 negara yang memilih memboyong warganya pulang;

1. Taiwan

Berdasarkan data kantor perwakilan Taiwan di Jakarta, terdapat 72 orang Taiwan terjangkit Covid-19 di Indonesia dalam kurun waktu 6 sampai 12 Juli 2021. Sebanyak 10 orang di antaranya telah pulih, sementara empat sisanya meninggal.

Mengingat kondisi fasilitas dan tenaga kesehatan Indonesia yang telah melebihi kapasitas, Taiwan memutuskan untuk menyewa penerbangan sewaan. Penerbangan pulang ini diinisiasi 90 pengusaha dan ekspatriat asal negeri tersebut.

Dilansir Kompas.com, Kepala Pusat Layanan Kamar Dagang Indonesia Taiwan (ITCC) Kuo Chang-hsin menyatakan kepulangan para pengusaha itu sudah diatur agen perjalanan Indonesia. “Mereka akan memakai pesawat Batik Air Indonesia, dan akan berangkat setelah kuota 100 orang terpenuhi,” katanya.

Pesawat sewaan ini rencananya akan membawa mereka dari Indonesia ke Taiwan pada 28 Juli 2021. Kamar Dagang Taiwan di Jakarta, Jawa Tengah, Bali, dan Surabaya juga sudah menyarankan agar anggota senior mereka kembali ke Taiwan.

Baca juga: UPDATE: Tambah 2 Kasus di Taiwan, Total 5.318 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri

2. Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi telah melarang penerbangan dari 20 negara termasuk Indonesia sejak 3 Februari lalu. Larangan tersebut memang tidak berlaku lagi bagi warga negara Arab Saudi, Diplomat dan praktisi kesehatan beserta keluarganya.

Di sisi lain, Arab Saudi juga peduli terhadap keselamatan warganya yang terpapar Covid-19 selama tinggal di Indonesia.

Dilansir Arab News, Minggu (11/7/2021), seorang warga negara Arab Saudi dievakuasi dari Jakarta ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh karena terinfeksi Covid-19 di Indonesia. Kepulangan ini dilakukan oleh Departemen Evakuasi Medis Udara dari Kementerian Pertahanan Kerajaan pada Sabtu (10/7/2021).

Sesuai arahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pesawat evakuasi medis tiba di Riyadh setelah penerbangan non-stop selama 18 jam.

Jumlah awak udara sebanyak dua kali lipat dari biasanya untuk menangani kasus ini, sambil menerapkan semua protokol kesehatan. Ini adalah penerbangan terlama yang mengangkut seseorang terinfeksi Covid-19 ke Arab Saudi.

Baca juga: 8 Negara Ini Larang Kedatangan dari Indonesia, Ada Arab Saudi

Sejak awal tahun 2021, pesawat evakuasi medis udara milik Kementerian Pertahanan Arab Saudi itu telah mengangkut lebih dari 90 pasien virus corona tanpa ada awak udara yang terinfeksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com