Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah UEA dan Hong Kong, 2 Negara Ini Larang Masuk Pelancong dari Indonesia karena Lonjakan Covid-19

Kompas.com - 15/07/2021, 10:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melonjaknya kasus Covid-19 Indonesia semakin menjadi sorotan internasional, dengan kasus baru tercatat mencapai lebih dari 54.000 pada Rabu (14/7/2021).

Sejumlah negara dan kota yang menutup pintu perbatasannya untuk pelancong asal Indonesia kini bertambah.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Indonesia Bersiap Jadi Episentrum Baru Covid-19 Asia | Pasien Nol Covid-19 Italia Diburu

Setelah Uni Emirat Aran (UEA) dan Hong kong, dua negara Asia lain yang memberlakukan larangan masuk untuk Indonesia yaitu Filipina dan Bahrain.

“Filipina akan melarang pelancong yang datang dari Indonesia untuk mencegah penyebaran varian Delta Covid-19 yang sangat menular,” kata juru bicara kepresidenan pada Rabu (14/7/2021) melansir Reuters.

Larangan itu akan berlaku untuk semua orang yang datang dari Indonesia atau mereka yang memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini ke negara itu.

Aturan itu akan diberlakukan mulai 16 hingga 31 Juli, kata Harry Roque dalam sebuah pernyataan.

Sementara Bahrain menambahkan 16 negara dalam "daftar merah" perjalanannya termasuk Filipina, Indonesia.

“Negara-negara daftar merah dimodifikasi berdasarkan penilaian yang dibuat oleh Gugus Tugas Medis Nasional untuk Memerangi Coronavirus dan ditinjau secara berkala sejalan dengan perkembangan internasional,” tambah laporan itu melansir Gulf Business pada Rabu (14/7/2021).

Negara-negara dalam "daftar merah" baru Bahrain yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Tunisia, Iran, Irak, Mongolia.

Juga dari wilayah Afrika dan Amerika, yaitu Mozambik, Zimbabwe, Namibia, Uganda, Afrika Selatan, Meksiko, Panama. Republik Dominika

Dengan itu, total Bahrain menutup perbatasannya untuk 22 negara. India, pakistan, Srilanka, Bangladesh, Nepal sudah masuk daftar merah sebelumnya.

Baca juga: China Dapat Pesanan Oksigen yang Meningkat dari Indonesia

Penumpang yang tiba dari negara-negara daftar merah, termasuk mereka yang telah transit dalam 14 hari sebelumnya, dilarang masuk ke Bahrain.

Tapi aturan itu tidak berlaku untuk warga negara dan penduduk Bahrain, yang masih diizinkan masuk dari negara-negara daftar merah tersebut.

Mereka yang memenuhi syarat untuk masuk harus menunjukkan sertifikat PCR negatif, dengan kode QR, yang diberikan dalam waktu 48 jam setelah keberangkatan mereka.

Pelancong juga perlu menjalani pengujian Covid-19 lebih lanjut pada saat kedatangan dan pada hari ke-10 karantina wajib mereka.

Baca juga: Warga Australia di Indonesia Khawatir Situasi Covid-19 yang Memburuk

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com