Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Vaksin Ini Disebut Ampuh Lawan Covid-19 Varian Delta dan Kappa

Kompas.com - 04/07/2021, 16:17 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Menurut studi yang dilakukan oleh peneliti Universitas Oxford dan terbit di jurnal Cell, vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech ampuh melawan Covid-19 varian Delta dan Kappa.

Dilansir dari Reuters melalui KOMPAS.com, peneliti mengecek kemampuan antibodi dalam darah orang yang telah menerima dua dosis vaksin tersebut.

Para peneliti pun menyelidiki efektivitas kedua vaksin tersebut dalam melawan varian Delta dan Kappa.

Analisis dari Public Health England (PHE) juga menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech sampai pekan ketiga bulan Juni mampu menekan angka rawat inap akibat infeksi Covid-19 varian Delta hingga lebih dari 94 persen.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Varian Delta dan Kappa

Eksekutif AstraZeneca, Mene Pangalos mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah, temuan peneliti dari Oxford dan analisis PHE menjadi indikasi positif mengenai efektivitas vaksin AstraZeneca dalam melawan varian Delta.

"Kami didorong untuk melihat hasil non-klinis yang diterbitkan Oxford, di samping analisis awal dari Public Health England baru-baru ini. Hal ini memberi kami indikasi positif bahwa vaksin AstraZeneca dapat memiliki dampak signifikan terhadap varian Delta," kata Mene.

Kepala ilmuwan WHO menyebut varian Delta bisa menjadi varian Covid-19 yang dominan secara global. Tingkat penyebaran dan penularan varian ini diketahui sangat cepat.

Bahkan para peneliti Oxford pun berpendapat, varian Delta bisa menginfeksi orang yang telah terpapar Covid-19 sebelumnya.

Risiko terinfeksi varian Delta muncul sangat tinggi pada individu yang sebelumnya terinfeksi oleh varian Beta dan Gamma yang muncul di Afrika Selatan dan Brasil.

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19

Kesimpulan itu didapat setelah para peneliti menguji kemampuan antibodi dalam sampel darah yang berperan untuk menetralkan varian baru.

Sebaliknya, orang yang sebelumnya terinfeksi varian Alpha, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, memberikan perlindungan silang yang "masuk akal" terhadap semua varian baru yang menjadi perhatian.

“B.1.17 mungkin menjadi kandidat vaksin varian baru untuk memberikan perlindungan seluas-luasnya,” kata para peneliti.

Sumber: KOMPAS.com (Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com