Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona Global 16 Juni: 5 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi | Temuan Kasus Infeksi Jamur Hitam di Oman

Kompas.com - 16/06/2021, 08:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (16/6/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 177.361.711 (174 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 161.788.876 (158 juta) pasien telah sembuh, dan 3.836.821 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 11.736.014 dengan rincian 11.652.293 pasien dengan kondisi ringan dan 85.4713.721 dalam kondisi serius.

Baca juga: Ramai Video Pria Disuntik Jarum Kosong Saat Vaksinasi, Ini Penjelasan Kemenkes

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 34.349.864 kasus, 615.679 orang meninggal, total sembuh 28.576.502

2. India: 29.632.261 kasus, 379.601 orang meninggal, total sembuh 28.380.634

3. Brasil: 17.543.853 kasus, 491.164 orang meninggal, total sembuh 15.944.646

4. Perancis: 5.744.589 kasus, 110.530 orang meninggal, total sembuh 5.511.242

5. Turki: 5.342.028 kasus, 48.879 orang meninggal, total sembuh 5.211.022

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (15/6/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 8.161. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.927.708 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 6.407 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.757.641 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 164 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 53.280 orang.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Thailand

Petugas kesehatan memberikan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19 kepada orang-orang di pusat perbelanjaan Paragon di Bangkok, Thailand, Senin, 7 Juni 2021.AP PHOTO/SAKCHAI LALIT Petugas kesehatan memberikan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19 kepada orang-orang di pusat perbelanjaan Paragon di Bangkok, Thailand, Senin, 7 Juni 2021.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha meminta maaf dan mengaku bertanggung jawab atas penundaan vaksinasi Covid-19.

Bersamaan dengan itu, ribuan perusahaan swasta dan organisasi publik saling berlomba untuk mengamankan dosis vaksin yang diimpor oleh kerajaan.

Prayuth mengatakan, penundaan itu disebabkan oleh masalah pasokan dan distribusi, setelah beberapa rumah sakit di Bangkok terpaksa menunda jadwal vaksinasi minggu ini.

"Saya minta maaf atas masalah ini dan ingin bertanggung jawab penuh untuk menyelesaikannya. Kami akan mencoba mengelola ini dengan lebih baik ke depan," katanya dikutip dari Reuters, Selasa (15/6/2021).

Sejauh ini 4,76 juta dari lebih dari 66 juta penduduk Thailand telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin Covid-19.

Baca juga: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia 3-16 Juni, Ada Timnas Indonesia Vs Thailand, Vietnam, dan UEA

Jepang

Masih dari sumber yang sama, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan, negaranya akan mengirim satu juta dosis vaksin Covid-19 ke Vietnam.

Pengiriman dilakukan ketika negara Asia Tenggara itu meningkatkan pengadaan vaksin untuk memerangi gelombang infeksi yang lebih sulit ditangani.

Motegi menuturkan, pengiriman vaksin AstraZeneca PLC yang diproduksi di Jepang akan tiba di Vietnam pada Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Saat WHO Khawatirkan Terjangan Gelombang Ketiga Covid-19 di Eropa...

Dengan populasi sekitar 98 juta jiwa, hitungan infeksi Vietnam mencapai 10.241 kasus, dan hanya melaporkan 58 kematian sejak pandemi dimulai.

Dia juga menjelaskan bahwa Jepang sedang mempertimbangkan sumbangan vaksin tambahan ke sejumlah negara seperti Taiwan, Indonesia, Malaysia, serta Filipina.

Jepang telah menjanjikan sumbangan sebesar 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,3 triliun) dan 30 juta dosis ke fasilitas global COVAX, yang menyediakan vaksin untuk negara-negara yang membutuhkan.

Baca juga: WHO: Situasi di India Bisa Terjadi di Mana Saja

Oman

Kementerian kesehatan Oman telah mendeteksi mucormycosis atau infeksi jamur yang berpotensi fatal, umumnya dikenal sebagai "jamur hitam" di negara itu.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (15/6/2021), ada tiga pasien Covid-19 yang terinfeksi dengan kondisi tersebut atau seperti yang menyebar di antara beberapa pasien virus corona di India.

Meskipun masih terbilang sedikit, adanya temuan itu menimbulkan kekhawatiran akan adanya peningkatan kasus Covid-19 secara tiba-tiba yang dapat mempersulit upaya penanganan.

Tidak segera jelas kondisi apa yang dialami ketiga pasien tersebut, namun kasus pertama diketahui di Semenanjung Arab.

Pejabat kesehatan Oman memperingatkan bahwa ada kekurangan akut tempat tidur rumah sakit di tengah penyebaran varian virus corona yang sangat mudah menular.

Baca juga: India Hadapi Kasus Jamur Hitam Mukormikosis, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Alur Vaksinasi Covid-19 Terbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com