KOMPAS.com - Umat Islam merayakan Idul Fitri setiap tahunnya. Pada tahun ini Idul Fitri jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.
Setelah sebulan berpuasa, orang-orang biasanya merayakan saat-saat Idul Fitri dengan berbagai makanan dan minuman.
Namun, perlu diwaspadai, berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan minuman selama Lebaran bisa mengganggu kesehatan.
Baca juga: Cara Aman Memilih Hamper Lebaran ala BPOM
Bagaimana tips untuk menjaga kesehatan selama Lebaran?
Melansir Kompas.com, 22 Mei 2020, hampir semua kue kering menggunakan margarin atau mentega yang mengandung lemak trans.
Lemak trans merupakan salah satu lemak jahat yang dapat memengaruhi kenaikan asam lambung.
Dalam jangka panjang, konsumsi makanan tinggi lemak trans juga akan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Beberapa menu masakan ala Lebaran tinggi lemak, seperti gulai, gorengan, dan jeroan.
Selain meningkatkan berat badan, banyak makanan tinggi lemak dalam jangka pendek dapat meningkatkan risiko penyakit lambung.
Pada beberapa kasus, makanan tinggi lemak juga memengaruhi peningkatan tekanan darah yang sangat cepat. Sehingga, sebaiknya hindari makanan tinggi lemak saat Lebaran.
Baca juga: Minuman dan Makanan yang Bisa Digunakan Mengurangi Lemak Perut
Air putih memiliki manfaat yang sangat baik sebagai "kendaraan" untuk mengeluarkan limbah dan racun dari dalam tubuh. Sebaiknya minum air putih juga dilakukan sebelum makan.
Selain itu, air putih juga berfungsi membawa nutrisi dalam sistem peredaran darah. Dianjurkan untuk minum air putih 1,5 hingga 2 liter sehari.
Baca juga: 10 Manfaat Air Putih bagi Kesehatan, Mengatur Suhu Tubuh hingga Menurunkan Berat Badan
Minuman dengan gula buatan tambahan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
Kondisi tersebut bisa membuat badan lebih cepat lemas karena kadar gula darah yang tidak stabil.
Sayur dan buah kaya dengan kandungan vitamin, mineral, dan tinggi serat yang bagus untuk keseluruhan sistem tubuh.
Puasa Syawal selama enam hari yang merupakan ibadah sunnah bagi umat Islam bisa menjadi salah satu cara menjaga kesehatan.
"Puasa Syawal sebenarnya salah satu solusi agar sistem pencernaan kita juga menyesuaikan dengan keadaan," kata Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro Entero Hepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp-PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, dikutip Kompas.com, 26 Mei 2020.
Baca juga: Waspadai Kecelakaan Domestik pada Anak Selama Libur Lebaran
(Sumber: Kompas.com/Nabilla Tashandra | Editor: Bestari Kumala Dewi, Glori K. Wadrianto)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.