Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayanan BPJS Kesehatan Selama Libur Lebaran

Kompas.com - 10/05/2021, 14:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Lebaran di ambang mata. Beberapa fasilitas pelayanan publik akan tutup sementara di hari libur Lebaran.

Termasuk di dalamnya adalah fasilitas kesehatan. Tentu saja ini berdampak bagi masyarakat yang jatuh sakit di hari raya. Masyarakat harus mencari fasilitas pelayanan kesehatan yang buka, yang terdekat dengan domisilinya.

Hal ini berdampak pula bagi masyarakat yang menjadi peserta JKN-KIS. Karena beberapa Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atau FKTP, kemungkinan akan tutup selama hari libur Lebaran.

Lantas apa yang bisa dilakukan?

Baca juga: Apa Saja Manfaat Jadi Peserta BPJS Kesehatan? Ini Daftarnya

Layanan BPJS Kesehatan di libur Lebaran

Menurut I Gusti Ayu Mirah S, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, peserta JKN-KIS dapat memperoleh pelayanan kesehatan pada FKTP di tempat peserta terdaftar.

Apabila FKTP di tempat peserta terdaftar tidak beroperasi di waktu tersebut, maka peserta dapat memperoleh pelayanan kesehatan pada FKTP terdekat lain yang membuka pelayanan kesehatan. 

Untuk mencari tahu daftar FKTP yang beroperasi bisa dengan cara mengakses BPJS Kesehatan Care Center di 1 500 400.

Selain datang langsung ke FKTP, masyarakat peserta JKN-KIS juga bisa mendapatkan pelayanan kontak tidak langsung atau telekonsultasi, dengan menceritakan keluhan yang diderita.

Layanan ini adalah layanan yang diprioritaskan oleh BPJS Kesehatan selama masa pandemi Covid-19.

Layanan telekonsultasi ini bisa melalui didapatkan dengan cara mengakses aplikasi Mobile JKN, telepon, serta berbagai platform pesan singkat seperti WhatsApp dan Telegram.

Di Semarang sendiri, dipastikan FKTP di wilayah Kota Semarang tetap melayani peserta JKN-KIS selama libur Lebaran yang jatuh pada tanggal 12-14 Mei 2021.

Baca juga: Waspadai Kecelakaan Domestik pada Anak Selama Libur Lebaran

Penanganan gawat darurat

"Pada kondisi gawat darurat, FKTP dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan akan tetap memberikan pelayanan penanganan pertama kepada peserta  JKN-KIS, namun peserta juga wajib memperhatikan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam program JKN-KIS," begitu papar I Gusti Ayu Mirah S, kepada Kompas.com, Senin (10/05/2021) siang.

Lebih lanjut I Gusti Ayu Mirah mengatakan bahwa seluruh tindakan medis yang bisa diperoleh peserta JKN-KIS berdasarkan indikasi medis, akan tetap dijamin dan dilayani selama libur Lebaran.

"Seluruh fasilitas kesehatan juga tidak diperkenankan menarik iuran biaya dari peserta," ujar I Gusti Ayu Mirah.

Selain itu, bagi pelayanan obat Program Rujuk Balik (PRB), berbagai macam obat penyakit kronis di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dan obat kemoterapi oral yang jadwal pengambilannya jatuh di hari raya, maka peserta bisa mengambil obat lebih awal, maksimal 7 hari sebelum persediaan obat habis.

Segala kemudahan pelayanan di hari raya ini hanya ditujukan oleh masyarakat yang status kepesertaannya masih aktif. 

Bagi yang memiliki tanggungan iuran, diharap bisa melunasi tunggakan yang ada, dan kemudian disiplin dalam membayar iuran. 

"Jika takut terlupa membayar iuran, maka bisa didaftarkan melalui autodebet karena BPJS Kesehatan sudah bekerjasama dengan berbagai instansi perbankan," pungkas Mirah.

Baca juga: Cara Mendaftarkan Bayi Baru Lahir jadi Peserta BPJS Kesehatan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com