Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Cara Memilih Program Studi SBMPTN 2021

Kompas.com - 23/03/2021, 20:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengumunan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 telah dilaksanakan, Senin (22/3/2021).

Bagi pejuang PTN yang belum lulus SNMPTN 2021, masih ada kesempatan untuk dapat masuk ke PTN impian melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN 2021)

UTBK-SBMPTN 2021 sendiri telah dibuka sejak 15 Maret, dan akan ditutup pada 1 April mendatang.

Para pejuang PTN yang ingin mendaftar harus memperhatikan ketentuan dalam memilih program studi.

Simak ketentuan memilih program studi selengkapnya.

Baca juga: Ini Daftar 85 PTN yang Buka Penerimaan di SBMPTN 2021, Berikut Linknya

Ketentuan pilihan prodi

Melansir laman LTMPT, Pendaftar UTBK-SBMPTN 2021 dapat memilih program studi dari PTN, PTKIN, maupun politeknik negeri pilihannya.

Program studi dibagi menjadi dua kelompok, yakni:

  • Kelompok Saintek.
  • Kelompok Soshum.

Peserta dapat memilih maksimal dua program studi dengan ketentuan:

  • Jika prodi yang dipilih semuanya dari kelompok Saintek, maka peserta mengikuti kelompok ujian Saintek.
  • Jika prodi yang dipilih semuanya dari kelompok Soshum, maka peserta mengikuti kelompok ujian Soshum.
  • Jika prodi yang dipilih dari kelompok Saintek dan Soshum, maka peserta mengikuti kelompok ujian campuran.
  • Peserta dapat memilih dua prodi dari lintas PTN, PTKIN, maupun Politeknik Negeri.
  • Pemilihan program studi harus urut sesuai prioritas pilihan.

Khusus untuk program studi Kedokteran dan Kedokteran Gigi hanya dapat dipilih siswa pendaftar lulusan SMA atau MA jurusan IPA.

Daya tampung dan syarat per PTN, PTKIN dan Politeknik Negeri tahun 2021 dapat dilihat di sini, Daftar PTN dan Poltek.

Baca juga: Tak Lolos SNMPTN? Masih Ada SBMPTN dan Seleksi Mandiri, Ini Infonya

Kelompok ujian

Berikut 3 kelompok ujian pada UTBK:

  • Saintek
    Bagi pendaftar kelompok ujian Saintek, akan mengikuti tes dengan materi ujian TPS dan TKA Saintek (Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi).
  • Soshum
    Bagi pendaftar kelompok ujian Soshum, akan mengikuti tes dengan materi ujian TPS dan TKA Soshum (Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi).
  • Campuran
    Bagi pendaftar yang memilih kelompok ujian campuran, akan mengkuti tes dengan materi ujian TPS, TKA Saintek, dan TKA Soshum.

Baca juga: Pendaftaran UTBK-SBMPTN Ditutup 1 April, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Biaya UTBK

Ketentuan terhadap pembiayaan UTBK bagi peserta sebagai berikut:

  1. Rp200.000,- (dua ratus ribu rupiah) untuk kelompok ujian Saintek atau Soshum.
  2. Rp300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) untuk kelompok ujian Campuran.
  3. Biaya UTBK dapat dibayarkan melalui Bank Mandiri, BNI, BTN, atau BRI.
  4. Biaya yang sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apa pun.
  5. Calon peserta Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang dinyatakan lolos persyaratan tidak dipungut biaya.

Baca juga: Ingin Daftar PTN? Ini Perbedaan Seleksi SNMPTN dan SBMPTN 2021

Jadwal UTBK dan SBMPTN

Berikut jadwal UTBK-SBMPTN 2021:

  1. Registrasi Akun LTMPT : 07 Februari – 12 Maret 2021
  2. Pendaftaran UTBK-SBMPTN : 15 Maret - 01 April 2021
  3. Pelaksanaan UTBK Gelombang I : 12 - 18 April 2021
  4. Pelaksanaan UTBK Gelombang II : 26 April - 02 Mei 2021
  5. Pengumuman Hasil SBMPTN : 14 Juni 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com