Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Sering Begadang dan Tidur Lama di Siang Hari

Kompas.com - 04/03/2021, 09:39 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Penyakit lain yang diakibatkan disfungsi sirkadian

Foster mengungkapkan, disfungsi sirkadian dikaitkan dengan depresi, gangguan bipolar, fungsi kognitif, pembentukan memori, dan bahkan beberapa penyakit neurologis.

Dilansir dari Everyday Health (23/5/2018), sebuah studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menunjukkan, seseorang yang terjaga di malam hari dan tidur di siang hari bahkan hanya selama satu periode 24 jam dapat dengan cepat menyebabkan perubahan pada lebih dari 100 protein dalam darah.

Hal ini juga berpengaruh pada gula darah, fungsi kekebalan, dan metabolisme.

Seorang rekan postdoctoral di departemen fisiologi integratif di Universitas Colorado di Boulder, Christopher Depner PhD, mengungkapkan, perubahan biokimia dalam kadar protein darah ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti diabetes, penambahan berat badan, dan bahkan kanker.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia dan Sejarah Peringatannya

Penelitian kadar protein dalam darah

Selain itu, Depner dan rekan-rekannya meneliti cara membalik siklus tidur-bangun yang memengaruhi kadar protein dalam darah manusia.

Dalam penelitian ini, dihadiri partisipan penelitian yakni 6 orang pria sehat berusia sekitar 20 tahunan dengan jadwal tidur teratur (rata-rata 8 jam sehari), dan mereka menghabiskan enam hari di Pusat Penelitian di Rumah Sakit Universitas Colorado.

Selama mereka tinggal, para peneliti mengatur dengan ketat makanan, tidur, aktivitas, dan paparan cahaya mereka.

Baca juga: Viral Tempe Kedelai Kuning Lebih Baik dari Tempe Kedelai Putih, Benarkah?

Setelah menghabiskan dua hari pertama mengikuti jadwal tidur dan makan konvensional (di mana mereka tidur di malam hari dan mengonsumsi makanan mereka di siang hari), para pria secara bertahap dialihkan ke simulasi jadwal tidur dan makan shift malam.

Pada hari-hari dengan jadwal yang berubah ini, para pria itu terjaga sepanjang malam dan dibiarkan tidur selama 8 jam di siang hari. Pada hari-hari ini, mereka juga makan di malam hari.

Kemudian, para peneliti mengambil sampel darah dari para pria tersebut setiap empat jam.

Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com