Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 5,5 Juta Penerima Kartu Prakerja, dari Mana yang Terbanyak?

Kompas.com - 26/02/2021, 15:52 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak peluncurannya pada 20 Maret 2020 hingga kini, program Kartu Prakerja telah menjangkau 5,5 juta penerima.

Laporan ini disampaikan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari pada Jumat (26/2/2021), melalui pertemuan pers virtual.

"Kami mendapat evaluasi dari 4,7 juta penerima melalui survei yang dilakukan manajemen Prakerja," ujar Denni.

Dalam penyampaian laporan tersebut, Denni memaparkan sebaran wilayah penerima program Kartu Prakerja sepanjang 2020.

Baca juga: Ditutup Hari Ini Pukul 12.00 WIB, Berikut Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12

Wilayah terbanyak

Berdasarkan buku laporan Prakerja 2020, Program Kartu Prakerja menjangkau peserta di 514 kabupaten/kota.

Penerima program Kartu Prakerja terbanyak ada di pulau Jawa. Dengan rinciannya, meliputi:

  • Jawa Barat sebanyak 793,4 ribu penerima
  • Jawa Timur sebanyak 651,5 ribu penerima
  • DKI Jakarta sebanyak 542,5 ribu penerima
  • Jawa Tengah sebanyak 450 ribu penerima

Data wilayah lain

Adapun sebaran penerima program Kartu Prakerja di wilayah lain, meliputi:

  • Sumatera Utara 251,1
  • Sulawesi Selatan 242,3
  • Banten 168,5
  • Sumatera Selatan 157,3
  • Kalimantan Selatan 139,3
  • Riau 133,4
  • Aceh 128,4
  • Bali 112,7
  • Sumatera Barat 127,6
  • Lampung 122,4
  • Kalimantan Timur 111,9
  • NTB 107,1
  • Kalimantan Barat 99,3
  • DI Yogyakarta 98,6
  • Sulawesi Tenggara 87,1
  • Jambi 86,9
  • Kalimantan Tengah 86,1
  • Sulawesi Utara 83,6
  • Kepulauan Riau 83,1
  • NTT 77,1
  • Sulawesi Tengah 72,8
  • Sulawesi Barat 70,2
  • Gorontalo 64,3
  • Maluku 59,0
  • Kepulauan Babel 58,0
  • Kalimantan Utara 29,7
  • Maluku utara 16,5
  • Papua 14,1
  • Papua Barat 7,6

Data di atas dihimpun per 15 Desember 2020. Adapun mengenai laporan prakerja sepanjang 2020, dapat diakses melalui prakerja.go.id.

Baca juga: Simak, Ini 5 Tahap yang Harus Dilalui jika Lolos Kartu Prakerja

Wilayah tertinggal

Dari gelombang 1 sampai 11, penerima program Kartu Prakerja tercatat sebanyak 5.509.055 orang.

Data ini tidak termasuk 478.619 orang yang dicabut kepesertaannya karena ada pelanggaran atau ketidakpatuhan aturan pendaftaran Kartu Prakerja.

Mengenai sebaran wilayah, penerima berasal dari 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.

"Kami kan punya SK atau peraturan menteri di mana di situ disebutkan kabupaten tertinggal adalah kabupaten A, B, C, D itu banyak. Kami ambil ini, berapa sebenarnya dari penerima Kartu Prakerja yang 5,5 juta itu berasal dari kabupaten-kabutapen tertinggal," ujar Denni.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh penyelenggara Prakerja, Denni menyebutkan, jumlah penerima dari wilayah tertinggal sebanyak 2 persen.

"Dua persen kan kayaknya kecil, tapi kalikan dengan 5,5 juta, kita bicara tentang 110 ribu orang," kata Denni.

Ia mengatakan, wilayah tersebut mencangkup kabupaten-kabupaten tertinggal.

"Ini berasal dari kabupaten tertinggal, kalau enggak salah Moko-Moko, Mentawai, kemudian ada dari Papua, Papua Barat, Maluku, NTT itu banyak kabupaten tertinggal di situ," kata Denni.

Baca juga: Hari Ini, Terakhir Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Golongan yang Tidak Bisa Daftar kartu Prakerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com