Mereka menemukan bahwa dari 1.129 protein yang dipelajari, sebanyak 10 persen, atau 129 protein, diubah oleh simulasi shift malam.
Protein yang biasanya lebih lazim di tingkat yang lebih tinggi pada siang hari memuncak pada malam hari, dan sebaliknya.
Namun, hal ini sangat cepat dan besarnya perubahan hanya dalam dua hari masa percobaan.
Adapun protein ini berperan penting dalam mengatur kadar gula darah dan pembakaran kalori saat tidur.
Baca juga: 10 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Diabetes
Salah satu proteinnya adalah glukagon, hormon utama yang menyebabkan hati mengeluarkan glukosa darah dan membantu mengatur kadar gula darah.
Selama fase simulasi-shift malam penelitian, kadar glukagon meningkat pada malam hari dan bukan pada siang hari dan memuncak pada tingkat yang lebih tinggi daripada pada siang hari.
Depner mengungkapkan bahwa hal ini akan menjadi risiko utama diabetes.
Sementara itu, manusia juga peka terhadap cahaya.
Baca juga: Ini Alasan Kunang-kunang Mengeluarkan Cahaya...
Cahaya diketahui memerankan peran penting dalam menjaga sistem sirkadian kita tetap pada jalurnya.
Para peneliti juga mencoba melihat pola protein dalam chata lilin redup tanpa paparan elektronik atau cahata buatan di malam hari,
Ia mengungkapkan, pihaknya masih melihat konsekuensi negatif.
Artinya, meskipun cahaya mungkin menjadi faktor, itu bukan satu-satunya yang mempengaruhi sistem sirkadian tubuh dan proses lain yang dipengaruhinya.
Baca juga: Kenapa Mata Hewan Menyala Saat Malam Hari?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.