Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Gejala Terkait dengan Mutasi Virus Corona B.1.1.7 | Mengenal Apa Itu Masuk Angin Duduk

Kompas.com - 04/03/2021, 05:30 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Rabu (3/3/2021).

Informasi tentang gejala terkait dengan mutasi virus corona B.1.1.7 Inggris yang sudah masuk Indonesia mendominasi perhatian pembaca.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, masuknya mutasi virus corona tersebut akan membuat penanganan pandemi Covid-19 semakin sulit, terlebih mutasi virus corona B.1.1.7 disebutkan 70 persen lebih menular.

Selain terkait mutasi virus corona B.1.1.7, informasi seputar ambergis, muntahan paus yang harganya hingga miliaran, soal Snack Video hingga masuk angin duduk juga menarik perhatian pembaca.

Berikut berita terpopuler Tren sepanjang Rbau (3/3/2021) hingga Kamis (4/3/2021) pagi:

1. Gejala terkait dengan mutasi virus corona B.1.1.7

Mutasi virus corona dari Inggris atau B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono pada Selasa (2/3/2021).

Pemerintah menemukan dua kasus B.1.1.7 pada Senin (1/3/2021) malam.

"Ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan dua kasus," kata Dante dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi, Selasa (2/3/2021).

Menurut dia, ditemukannya kasus tersebut membuat penanganan pandemi Covid-19 semakin sulit.

Lantas, apa saja gejala dari mutasi virus corona B.1.1.7 ini?

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Gejala Terkait dengan Mutasi Virus Corona B.1.1.7 yang Sudah Masuk Indonesia

2. Mengenal Ambergis, muntahan paus yang harganya hingga miliaran

Surachet Chanchu, pemulung pantai sedang memegang bongkahan ambergis di rumahnya di Thailand.MSN Surachet Chanchu, pemulung pantai sedang memegang bongkahan ambergis di rumahnya di Thailand.

Seorang perempuan di Thailand baru-baru ini menemukan benda padat berwarna kekuningan saat berjalan-jalan di pantai.

Benda yang berbau amis itu memiliki berat 6,8 kg.

Saat dicoba dibakar, salah satu bagiannya meleleh, tetapi saat suhu kembali turun benda itu akan kembali mengeras.

Ia meyakini, benda sepanjang 12 inci atau sekitar 30 sentimeter itu merupakan muntahan paus atau ambergis.

Lantas apa itu ambergis?

Selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Mengenal Ambergis, Muntahan Paus yang Harganya hingga Miliaran Rupiah

3. Nasib paket JNE yang truknya terbakar di Lampung

Tangkapan layar kondisi paket pelanggan dalam truk JNE yang terbakar di dalam Kapal Feri menuju ke Bakauheni, Lampung, Senin (1/3/2021).Twitter: @txtdrikurir Tangkapan layar kondisi paket pelanggan dalam truk JNE yang terbakar di dalam Kapal Feri menuju ke Bakauheni, Lampung, Senin (1/3/2021).

Sebuah twit menginformasikan adanya truk disebut milik JNE terbakar di daerah Sumatera beredar luas di media sosial pada Senin (1/3/2021).

Adapun informasi itu diunggah oleh akun Twitter @txtdrikurir.

"BREAKING NEWS!!

Kabar buruk untuk yang pengiriman daerah sumatra
"Setidaknya, sekitar 25 persen paket dalam truk ekspedisi perusahaan JNE itu hangus terbakar."

ps: Untungnya tidak ada korban jiwa karena sempat dipadamkan. dan penumpang memakai life jacket sesuai arahan kru," tulis akun @txtdrikurir dalam twitnya.

Bagaimana kebenaran informasi dan nasib soal paket tersebut dapat disimak di berita berikut:

Truk Pengiriman JNE Terbakar di Lampung, Bagaimana Nasib Paket yang Dibawa?

4. Viral unggahan twit tugas sekolah unduh Snack Video dan input kode referral

Tangkapan layar ajakan guru untuk murid-muridnya mendownload Snack Video dan memasukkan kode referral darinya.Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah Tangkapan layar ajakan guru untuk murid-muridnya mendownload Snack Video dan memasukkan kode referral darinya.

Sebuah twit tentang adanya ajakan mendownload aplikasi Snack Video viral di media sosial Twitter, Selasa (2/3/2021).

Twit yang diunggah @txtdarigajelas menyertakan tangkapan layar tugas sekolah.

Dikatakan bahwa untuk pertemuan itu, seorang guru meminta murid-muridnya mendownload Snack Video dan memasukkan kode referral darinya.

Bagi yang telah melakukan tugas tersebut akan diberi nilai 100. Di sana bahkan diberikan langkah mendownload hingga menginstalnya.

Informasi selengkapnya terkait berita di atas dapat disimak di berita berikut:

Ramai Twit Tugas Sekolah Unduh Snack Video dan Input Kode Referral, Ini Tanggapan Satgas Waspada Investasi

5. Mengenal apa itu masuk angin duduk

Seorang pria meninggal mendadak di sebuah warung sate di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (17/5/2020). Belakangan diketahui meninggal karena masuk angin.dok. Polsek Maja Seorang pria meninggal mendadak di sebuah warung sate di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (17/5/2020). Belakangan diketahui meninggal karena masuk angin.

Angin duduk dalam dunia medis dikenal dengan angina pectoris. Sebagian orang menganggap angin duduk merupakan kondisi masuk angin.

Karena dinilai mirip dengan masuk angin, sebagian orang cenderung melakukan cara untuk mengeluarkan angin dalam tubuh, seperti menggosokan tangan sambil bersendawa, kerokan, dan mengonsumsi jamu.

Gejala angin duduk umumnya muncul rasa nyeri di bagian dada.

Rasa nyeri itu bisa menjalar ke leher lengan dan bahu.

Informasi lebih lengkap terkait masuk angin duduk dapat disimak di berita berikut:

Mengenal Angin Masuk Duduk, Gangguan Jantung yang Berbeda dengan Masuk Angin

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Pelatihan Program Kartu Prakerja yang Paling Banyak Diminati

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com