Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Geisha dan Dandanan Khasnya, Mengapa Wajah Dirias Putih?

Kompas.com - 28/02/2021, 18:43 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Asal muasal riasan unik ini bermula pada Periode Heian (794 hingga 1185 M), di mana budaya China masih sangat berpengaruh di Jepang.

Salah satunya di bidang kecantikan. Pekerja seks di China memakai riasan putih tebal agar terlihat lebih baik dalam cahaya, terutama jika mereka tampil atau menghibur bangsawan.

Sebagian besar kerja mereka dilakukan pada malam hari. Pencahayaan zaman dahulu tidak sebagus sekarang. Hanya ada api dan cahaya dari lilin.

Pekerja seks China dan Geisha memakai riasan putih untuk menciptakan tampilan porselen, agar ekspresi wajah lebih menonjol yang bisa terlihat jelas. Sangat penting bagi wajah mereka untuk terlihat dan dikenali.

Praktik ini dapat dikatakan tidak lagi relevan untuk zaman sekarang, di mana sumber cahaya melimpah dari lampu dan kecanggihan teknologi lainnya.

Akan tetapi, Geisha modern masih melanjutkan tradisi ini, disertai dengan aspek tradisional penampilan Geisha, seperti kimono dan aksesoris lainnya.

Berdandan ala Geisha

Ada langkah atau tata cara dalam menggunakan riasan Geisha.

Mai-ko.com, situs yang menyoroti budaya dan seni di Jepang, merangkum cara berdandan ala Geisha, meliputi:

  • Mengoleskan lapisan lilin yang tebal pada kulit telanjang. Lapisan ini akan meleleh oleh kehangatan tangan dan ditekan ke wajah dan leher. Ini berfungsi untuk menghaluskan pori-pori dan mencegah keringat.
  • Alis dibuat dengan pasta khusus yang disebut tsubushi. Nantinya alis dicat dengan pigmen merah dan hitam. Beberapa Geisha bahkan mencukur alisnya, agar lebih mudah merias wajah.
  • Oleskan bedak putih. Bedak tersebut berbentuk bubuk putih atau merah muda yang dapat dicampur dengan air untuk mendapatkan bentuk pasta kental.
  • Olesankan riasan putih dengan kuas datar lebar dan kemudian ratakan dengan spons riasan berukuran besar.
  • Gunakan pewarna merah muda untuk pembentukan wajah, khususnya area hidung dan mata.
  • Buat garis lusus, dari kantung mata ke pipi. Untuk tampilan sehari-hari, Geisha menggunakan dua garis yang disebut eriashi. Sedangkan untuk acara-acara khusus, mereka membentuk tiga garis yang disebut sanbonashi, yang dicat dengan stensil khusus.
  • Gunakan eyeliner hitam dan maskara, yang ditempatkan di atas riasan merah di sekitar mata. Terkadang lipstik merah juga digunakan di sekitar mata. Akan tetapi, Maiko tahun pertama kemungkinan tidak diizinkan menggunakan maskara.
  • Terakhir, pakai lipstik merah atau di Jepang disebut beni.

Khusus Maiko tahun pertama (kecuali distrik Pontocho), warna merah hanya dapat diaplikasikan pada bibir bawah.

Untuk Maiko dan Geiko lainnya, kedua lapisan bibir dicat. Bibir dicat lebih kecil dari yang sebenarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com