Sesungguhnya, sebagian besar energi helikopter tersebut akan habis digunakan untuk menjaga kondisinya tetap hangat di malam hari Mars yang dingin, di mana suhu bisa turun hingga minus 90 derajat Celcius.
Alat ini juga dilegkapi dengan dua kamera, komputer, dan sensor navigasi. Ia tidak dikendalikan menggunakan joystick dari Bumi, namun sudah dirancang oleh para ahli untuk bisa terbang secara mandiri.
Setibanya di permukaan Mars, Ingenuity akan dijatuhkan dari dalam perut Perseverance lalu ditinggal pergi.
Baca juga: Melihat Dua Drone Canggih Turki, Pengubah Permainan di Suriah
Mengutip The Straits Times, Selasa (16/2/2021), Ingenuity akan menghadapi sejumlah tantangan berat, salah satunya adalah atmosfer Mars yang sangat tipis, hanya 1 persen dari atmosfer Bumi.
Helikopter ini dilengkapi dengan baling yang lebih besar dan bisa berputar hingga 2.400 kali dalam satu menit.
Jumlah ini sekitar 5 kali jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk bisa menghasilkan gaya angkat di atmosfer Bumi.
Baca juga: Fenomena Hujan Salju di Gurun Sahara, Keempat Kalinya Sepanjang Sejarah