Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Jepang, Ini Standar Membuat Bangunan SNI Tahan Gempa

Kompas.com - 14/02/2021, 20:55 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Adapun beberapa hal yang perli diperhatikan dalam membangun rumah, meliputi:

  • SNI03-2449-1991, kuda-kuda kayu balok paku tipe 30-6

Berguna untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang hemat bahan, hemat tenaga, waktu, dan mudah dalam perencanaan serta pelaksanaan.

Spesifikasi kuda-kuda tipe 30-6, yaitu sudut kemiringan 30 derajat dengan bentang 6 meter dan dapat diproduksi secara masal. Jarak antar kuda-kuda 3 meter.

Mutu kayu yang boleh digunakan untuk kuda-kuda tipe 30-6/H dan tipe 30-6/P adalah kayu yang mempunyai mutu tegangan serat minimum TS-10 dan maksimum TS-15. Adapun untuk jenis penutup atap yang disarankan ialah genteng.

Baca juga: Cerita WNI di Jepang Saat Gempa M 7,3: Kondisi Aman, Piring-piring Pecah

  • SNI 15-2094-2000, bata merah pejal untuk pasangan dinding

Bata merah yang disarankan memiliki kekuatan tekan rata-rata minimum 30 bata yang di uji bata dan koefisien variasi kuat tekanrata-rata yang diuji) untuk kelas 50, 100, 150. Menandung garam (MgSO4, Na2SO4, K2SO4), kerapatan semu, dan penyerapan air.

  • SNI 03-6861.2, bahan bangunan bagian B dari besi/baja

Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yangberkepentingan dalam memilih, memakai dan menilai mutu bahan bangunan dari besi/baja yangakan digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Persyaratan baja tulangan beton untuk bahan bangunan konstruksi, antara lain:

  1. Batang baja tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang dalam, atau tidak boleh berlapis-lapis. Hanya diperkenankanberkarat ringan pada permukaan.
  2. Untuk baja tulangan deform, jarak antara dua sirip melintang tidak boleh lebih dari 0,7 x d dantinggi sirip tidak boleh kurang dari 0,05 x d. Sirip melintang tidak boleh membentuk sudutkurang dari 45º terhadap sumbu batang.

Selebihnya, rincian mengenai pemasangan pompa air, tengki septik, keramik, dan detail rumah lainnya, dapat dilihat melalui Modul Rumah SNI atau dapat dicek melalui litbang.pu.go.id.

Baca juga: 3 Gempa Paling Mematikan di Jepang

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tas Siaga Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com