Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Orang yang Sudah Divaksin Masih Bisa Jadi Pembawa Virus?

Kompas.com - 14/02/2021, 14:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Adapun efikasi atau kemanjuran adalah kemampuan suatu vaksin dalam mencegah penyakit dalam keadaan ideal atau terkontrol.

"Nah efikasinya seperti apa yang dituju itu tergantung protokol uji klinisnya. Kebetulan untuk vaksin Covid-19 ini sasarannya adalah Covid-19 yang bergejala. Jadi yang dihitung adalah efikasi vaksinnya untuk Covid-19 yang bergejala" ujar Adam.

Baca juga: Penjelasan WHO soal Kapan Antibodi Bekerja Setelah Divaksin Covid-19

Sementara, pada orang tanpa gejala (OTG), Adam menilai, vaksin mungkin dapat mencegah Covid-19 dari pasien OTG, tetapi masih perlu uji klinis.

Sementara itu, Ahli PAtologi Klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dr Tonang Dwi Ardyanto mengibaratkan seseorang yang disuntik vaksin seperti memiliki 3 perisai pelindung.

Mereka yang tidak divaksin hanya punya satu perisai.

Dengan demikian, seseorang yang divaksin akan mengalami gejala tiga kali lebih kecil saat terinfeksi dibanding mereka yang tidak mendapatkan suntikan.

“Apa artinya lebih kecil? Untuk mudahnya, orang yang divaksin itu seperti punya 3 perisai. Pertama, kekebalan alamiah atau imunitas, sedangkan yang kedua diperoleh karena dapat vaksin. Bayangkan orang dengan satu perisai dan 3 perisai, siapa yang lebih berisiko (terinfeksi)? Tentunya yang hanya satu perisai,” ujar Tonang, seperti diberitakan Kompas.com, 27 Januari 2021.

Ketika hanya satu perisai, maka seseorang itu lebih berisiko untuk timbul gejala. Padahal, mereka yang bergejala lebih berisiko mengalami perburukan.

"Proteksi yang diharapkan adalah mencegah timbulnya gejala kalaupun terpaksa terinfeksi Covid-19," ujar dia.

Apakah ke depannya vaksin dapat mencegah infeksi, Tonang mengatakan, akan diketahui di masa depan setelah ada bukti-bukti yang menunjukkan hal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com