Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Korban mengalami panas tinggi hingga kemudian meninggal dunia di rumah sakit.
Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus meninggalnya siswi SD Teariza seusai mendapatkan vaksin.
Menurut orangtua korban putrinya mengalami demam tinggi setelah mendapatkan vaksin.
Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan dan akhirnya meninggal dunia.
Untuk memastikan penyebab kematian polisi menyaranakan agar korban di otopsi tetapi orangtua korban menolak".
Baca juga: [HOAKS] Minum Air Kelapa Hijau untuk Penawar Racun pada Vaksin
Baca juga: [HOAKS] Vaksinasi Jokowi Gagal dan Harus Diulang
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, 12 Januari 2018, Tearysa (10), warga Dusun Lampiran 2, Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, diduga meninggal dunia setelah divaksin difteri di sekolahnya.
Hanya saja, pihak keluarga menolak jasad Tearysa diotopsi.
Ayah Tearysa, Sardi, mengatakan pada Sabtu (6/1/2018), putrinya mendapat imunisasi yang dilakukan petugas Puskesmas Lemahabang di sekolahnya, SDN Kedawung 1.
Karena Tearysa mengalami demam tinggi, Sardi kemudian membawanya ke Puskesmas Lemahabang. Akan tetapi, kata dia, pihak Puskesmas Lemahabang mengaku tidak sanggup.
Saat dia hendak membawa Tearysa ke Klinik Medika, petugas puskesmas menyarankan Tearysa dirujuk ke RSUD Karawang.
"Pada Senin pagi saya membawa anak saya ke RSUD Karawang. Setelah mendapat perawatan selama 24 jam, nyawa anak saya tidak tertolong dan meninggal dunia pada Selasa (9/1/2018) siang," ungkap Sardi.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Karawang Sri Sugihartati mengatakan, saat Tearysa dibawa ke rumah sakit, waktu itu sudah panas 39 derajat, kesadarannya dan tensinya turun, serta turgor-nya tidak bagus.
"Di situ sementara didiagnosis sebagai sepsis, diare akut, dan dehidrasi," jelasnya.
Baca juga: [HOAKS] Cairan yang Disuntikkan kepada Presiden Jokowi Bukan Vaksin, tetapi Vitamin atau Air Tajin
Sigihartati membantah panas dan diare yang diderita Tearysa karena efek samping vaksin difteri. Menurut Sri, panas tersebut bisa saja disebabkan oleh diare.
"Jadi untuk saat ini kami tidak bisa memberikan diagnosis bahwa meninggalnya Tearysa karena vaksin difteri, sebab hari Minggunya sudah diare dan panas," kata dia.