Pada Februari 2017, saluran bendungan tertinggi di AS, Bendungan Oroville, California rusak selama hujan lebat dan mendorong evakuasi darurat lebih dari 180.000 orang di hilir.
Pada 2019, rekor banjir memicu kekhawatiran bahwa Bendungan Mosul, bendungan terbesar di Irak, bisa runtuh.
Bendungan yang sudah tua tidak hanya menimbulkan risiko yang lebih besar bagi penduduk di hilir, tetapi juga menjadi kurang efisien dalam menghasilkan listrik, dan jauh lebih mahal untuk pemeliharaannya.
Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?
Karena jumlah bendungan besar yang sedang dibangun atau direncanakan telah menurun tajam sejak 1960-an dan 1970-an, masalah ini akan berlipat ganda di tahun-tahun mendatang.
"Tidak akan ada revolusi pembangunan bendungan lagi, jadi rata-rata umur bendungan semakin tua. Karena banyak ditemukan sumber energi baru, seperti matahari dan angin, maka bendungan pembangkit listrik tenaga air yang direncanakan mungkin tidak akan pernah dibangun." kata Perera.
Lebih dari 60.000 bendungan tua juga menghadapi tantangan pembongkaran atau dekomisioning yang tak lagi aman atau berfungsi.
Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?