Sementara sisanya masih terus dilakukan pencarian oleh tim gabungan yang terdiri dari berbagai elemen, mulai dari Basarnas, TNI/Polri, hingga relawan.
Baca juga: Sepekan Hilang, Berikut Hasil Operasi Pencarian Sriwijaya SJ 182
Bencana alam seolah terjadi secara bersamaan di sejumlah bagian di Indonesia.
Saat longsor dilaporkan memakan korban jiwa di Sumedang, sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) juga direndam banjir.
Bukan hanya satu dua wilayah saja, banjir ini bahkan menggenangi 8 wilayah kabupaten/kota yang ada di provinsi yang beribu kota Banjarmasin itu, termasuk Kota Banjarmasin.
Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...
Berdasarkan data BNPB, banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kalimantan Selatan sejak Minggu (13/1/2021).
Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 1-3 meter.
Puluhan ribu warga terpaksa dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, karena rumah mereka terendam oleh air.
Saking luasnya dampak banjir yang terjadi, dikutip dari Kompas.com (15/1/2021) Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir pada Jumat (15/1/2021).
Status ini meningkat dari yang sebelumnya masih di level siaga.
Baca juga: Jadi Komponen Penting Pesawat, Bagaimana Cara Kerja Black Box?
Di urutan keempat adalah rentetan gempa tektonik yang terjadi di Sulawesi Barat, khususnya melanda daerah Mamuju dan Majene.
Gempa pertama terjadi pada Kamis (14/1/2021) siang dengan kekuatan M 5,9.
Keesokan harinya, pada dini hari gempa kedua kembali terjadi dengan kekuatan yang lebih besar, yakni M 6,2.
Baca juga: Gempa Majene, Berikut Deretan Bangunan Vital yang Alami Kerusakan
Gempa kedua mengakibatkan banyak kerusakan bangunan, baik fasilitas umum maupun rumah-rumah warga.