Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tanah Bergerak, Kenapa Bisa Terjadi?

Kompas.com - 17/01/2021, 15:56 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sepanjang Januari 2021, fenomena tanah bergerak terjadi di sejumlah daerah, seperti Sukabumi dan Ciamis, Jawa Barat.

Fenomena tanah bergerak juga dilaporkan di Aceh. Sementara itu, di media sosial, sejumlah warganet juga melaporkan fenomena yang sama di wilayah Jawa Tengah, seperti di Wonosobo dan Purwarejo. 

Akibat tanah bergerak, rumah warga roboh dan sehingga mereka harus mengungsi.

Apa penyebab terjadinya tanah bergerak?

Peneliti Ahli Madya Bidang Geoteknik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Adrin Tohari menjelaskan, tanah bergerak seperti di Purworejo adalah fenomena tanah bergerak yang bertipe nendatan.

Menurut dia, fenomena tanah bergerak seperti itu biasa dikenal dengan tanah longsor.

Baca juga: Ketakutan karena Tanah Bergerak di Ciamis, Warga Satu RT Mengungsi

Penyebab umum terjadi tanah bergerak karena adanya kenaikan air di dalam tanah yang dipicu oleh hujan.

“Yang terjadi di daerah-daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah tanah bergerak itu adalah karena hujan. Hujan yang lebat dengan durasi lama. Itu menyebabkan air di dalam tanah naik melewati suatu bidang lemah yang ada di bagian bawah tanah sehingga tanah itu bergerak,” ujar Adrin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/1/2021).

Tanah bergerak tipe nendatan ini bisa menyebabkan jalan terbelah, dan turun.

Jika retakan melewati rumah, maka rumah dapat ambruk, retak, atau ambles.

Biasanya, fenomena tanah bergerak dengan tipe nendatan bergerak secara perlahan.

“Sebenarnya fenomena ini bisa diamati oleh masyarakat terdampak. Biasanya muncul retakan-retakan kecil lama-lama muncul amblesan dan lama-lama makin besar,” jelas Adrin.

Tanah bergerak dengan tipe nenatan biasanya tidak terjadi tiba-tiba.

Sementara, fenomena tanah longsor yang terjadi dengan sangat cepat, adalah tanah bergerak dengan tipe luncuran. 

Fenomena tanah bergerak dengan tipe nendatan biasanya terjadi di daerah yang luas. Daerah tersebut umumnya satu hingga beberapa kampung.

Adapun risiko fenomena yang terjadi umumnya adalah jalan atau rumah yang rusak.

Baca juga: Tak Cuma di Jawa, Fenomena Tanah Bergerak Juga Terjadi di Aceh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com