Semua jenjang pendidikannya, baik formal maupun non-formal ditempuh di Kota Madinah.
Pada 2008, Syekh Ali Jaber hijrah ke Indonesia dan meneruskan dakwahnya.
Metode dakwahnya yang lembut pun mendapat respons besar dari masyarakat Indonesia.
Ia pun giat berdakwah dari kota hingga pelosok daerah.
Baca juga: Ancaman Kelaparan dan Potret Kondisi TKI di Malaysia Saat Pandemi Corona...
Pada 2011, Syekah Ali Jaber resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Ia juga turut melahirkan banyak generasi penghafal Al Quran, termasuk dalam salah satu program televisi untuk mencari anak-anak penghafal Al Quran.
Pada 2016 lalu, sebuah pemandangan menarik tersaji saat tiga pencuri mencium tangan Syekh Ali Jabir.
Baca juga: Mengenang Ricky Yacobi dan Kiprahnya di Lapangan Hijau...