KOMPAS.com - Ketika bangun tidur, kita mendapati beberapa helai rambut kita di bantal.
Selain itu, ketika kita keramas dan membilasnya, juga terdapat beberapa helai rambut yang hanyut dan berakhir di penyaring air.
Bagi sebagian orang, kerontokan menimbulkan kecemasan dan mengganggu pikiran kita.
Baca juga: Riset AS Ungkap Pria Botak Berisiko Lebih Tinggi Terkena Covid-19
Dilansir dari MayoClinic, rambut rontok (alopecia) hanya dapat berpengaruh pada kulit kepala atau pada seluruh tubuh Anda.
Lalu, apa saja cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerontokan ini?
Jika dikenali dari sifatnya, kerontokan ada yang bersifat sementara maupun permanen.
Penyebabnya bisa dari akibat faktor keturunan, perubahan hormonal, kondisi medis atau bagian normal dari penuaan.
Namun, normalnya orang mengalami rambut rontok setidaknya 100 helai per harinya.
Baca juga: 5 Tren Model Rambut 2020
Dikutip dari Healthline (28/1/2019), ada 12 cara untuk mengatasi kerontokan rambut. Berikut rinciannya:
Sebuah studi pada 2018 mengungkapkan, diet yang mengandung sayuran mentah dan herba segar, seperti diet Mediterania, dapat mengurangi risiko androgenic alopecia (pola kebotakan wanita atau pola kebotakan pria) atau memperlambat permulaannya.
Hasil terbaik yakni ketika peserta mengonsumsi sayuran ini dalam jumlah yang tinggi lebih dari tiga hari dalam seminggu.
Baca juga: Covid-19 Disebutkan Bisa Sebabkan Rambut Rontok, Bagaimana Penjelasannya?
Pada studi 2017, dengan 100 orang yang mengalami rambut rontok mencatat bahwa beberapa orang mengalami kekurangan nutrisi, termausk asam amino yang berfungsi sebagai penyusun protein.
Sedangkan, folikel rambut sebagian besar terbuat dari protein yang disebut keratin.
Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar orang-orang tersebut mengonsumsi makanan yang kaya protein dapat membantu mencegah kerontokan rambut.
Adapun contohnya seperti telur, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan kacang polong, ikan, produk susu rendah lemak, ayam, dan daging kalkun.
Baca juga: 6 Kebiasaan yang Bisa Merusak Rambut