Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan dan Jenis Santunan Ahli Waris Korban Kecelakaan Sriwijaya Air

Kompas.com - 13/01/2021, 17:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 berhak mendapatkan santunan, di antaranya dari pihak maskapai penerbangan dan asuransi Jasa Raharja. 

Hal itu sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017 tentang Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang. 

Jumlah santunan tersebut sebesar Rp 50 juta per penumpang dari Jasa Raharja, dan Rp 1,25 miliar per penumpang dari pihak maskapai, yakni Sriwijaya Air.

Baca juga: Sederet Santunan yang Layak Diterima Ahli Waris Korban Sriwijaya Air

Bukan ganti rugi

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menegaskan uang santunan itu bukan uang ganti rugi atau uang untuk membayar nyawa yang hilang akibat peristiwa kecelakaan.

"Bahasanya bukan ganti rugi, tapi santunan, kompensasi. Asumsinya, itu diberikan bukan untuk mengganti nyawa, (tapi agar) ahli waris tidak jatuh miskin. (sepeninggal korban tewas kecelakaan)," kata Tulus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/1/2021)

Apabila korban meninggal merupakan seorang kepala rumah tangga atau pencari nafkah dalam satu keluarga, maka keluarga yang ditinggalkan bisa terancam kesulitan melanjutkan hidup.

Karena itu pihak asuransi dan maskapai penerbangan harus memberikan uang santunan kepada ahli waris. 

"Kalau pencari nafkahnya meninggal, asumsinya ahli waris tidak mengalami jatuh miskin. Bisa hidup dari (uang) penggantian dari pemerintah ataupun operator," ujarnya.

Ia menyebut, berdasarkan penelitian yang dilakukan Bank Dunia, kematian akibat kecelakaan lalu lintas rata-rata membuat masyarakat atau keluarga yang terdampak mengalami jatuh miskin.

Baca juga: Jasa Raharja Akan Beri Santunan Rp 50 Juta ke Keluarga Korban Sriwijaya Air

Terlebih jika yang terrenggut nyawanya merupakan kepala atau tulang punggung keluarga.

"Kalau asumsinya bahwa nyawa tidak bisa dihargai dengan apa pun, ya itu sebuah keniscayaan ya, berapa pun besarnya ya tidak bisa diganti. Yang diinginkan kan tidak terjadi (kecelakaan)," jelas dia.

Tulus mengatakan uang santunan sebanyak apa pun tidak akan bisa sepadan jika asumsinya untuk mengganti nyawa yang sudah terlanjur melayang.

"Memang nyawa bisa dikembalikan (dengan uang)? Ya tidak bisa," kata dia.

Santunan korban Sriwijaya Air

Tulus menjelaskan ada 4 jenis santunan yang didapatkan oleh ahli waris dari korban kecelakaan pesawat terbang, seperti korban Sriwijaya Air SJ 182.

Jasa Raharja

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com