"Simpangan waktu prediksi re-entry tersebut wajar terjadi, terlebih untuk obyek yang memiliki orbit lonjong," tulis keterangan resmi Lapan.
Berdasarkan pemantauan virtual orbit benda jatuh antariksa yang telah dilakukan, obyek nomor 44710 dianggap sebagai benda antariksa yang paling mungkin jatuh di pesisir Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Baca juga: Tim Peneliti WHO yang Akan Selidiki Asal-usul Virus Corona Ditolak Masuk ke China
Menurut Lapan, bila memang temuan tersebut merupakan bagian luar dari roket CZ-3B, potensi bahaya radiasi dari zat radioaktif terbilang kecil.
Zat radioaktif biasa digunakan dalam sistem pembangkitan daya di satelit, salah satunya berupa Radioactive Thermoelectric Generator (RTG).
Belum ada indikasi bahwa benda yang ditemukan merupakan bagian dari RTG dengan potensi bahaya radiasi.
"Meski demikian, prinsip pencegahan perlu diterapkan yakni dengan menangani benda temuan dengan hati-hati dengan menghindari kontak langsung dalam waktu yang lama," tulis keterangan resmi Lapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.