FutureSplash Animator
Seiring popularitas internet, FutureWave menambahkan fitur animasi dua dimensi ke SmartSketch yang memungkinkan pengguna internet menampilkan grafik dan animasi melalui World Wide Web (WWW), dan lahirlah FutureSplash Animator.
FutureSplash Animator sukses besar ketika Microsoft menggunakan perangkat lunak ini untuk situs web MSN milik mereka.
Macromedia kemudian membeli hak FutureSplash Animator pada 1996, dan mengubah namanya menjadi Macromedia Flash, yang kemudian berubah lagi menjadi Adobe Flash setelah Adobe membeli Macromedia pada 2005.
Adobe Flash memungkinkan penggunanya membuat animasi untuk ditampilkan di internet, dan Adobe Flash Player menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak didistribusikan di internet.
Baca juga: Adobe Flash Ada di 98 Persen PC Sedunia pada 2005, Kini Wajib Dihapus
Mulai usang dan ketinggalan zaman
Melansir BBC, Jumat (1/1/2021) Flash berperan lebih dari sekadar perangkat lunak untuk membuat dan memutar animasi di internet. Flash juga memungkinkan situs web, seperti YouTube, untuk memutar video berkualitas tinggi.
Pada 2009, Adobe mengatakan Flash telah dipasang pada 99 persen komputer desktop yang terhubung ke internet. Namun, pada saat itu dunia sedang beralih ke perangkat seluler dan Adobe lambat bereaksi.
Pada April 2010, mendiang CEO Apple, Steve Jobs, menulis sebuah surat terbuka bertajuk Thoughts On Flash, yang mengungkapkan alasan Apple tidak akan mengizinkan Flash berjalan di iPhone dan iPads.
Menurut Jobs, Flash tidak praktis untuk digunakan pada layar sentuh, tidak dapat diandalkan, dan mengancam keamanan perangkat, serta menguras daya baterai.
Dia mengatakan video dan animasi bisa dikirim dengan HTML5 dan teknologi terbuka lainnya, sehingga membuat Flash menjadi tidak relevan lagi untuk digunakan di smartphone atau tablet.
Adobe kemudian mengembangkan dan sukses membuat versi Flash Player yang dapat berfungsi untuk smartphone.
Baca juga: Sinopsis Film Jobs, Aksi Aston Kutcher Jadi Sosok Jenius Steve Jobs
Hentikan pengembangan
Namun, hal itu sudah terlambat. Platform-platform raksasa, seperti Facebook, Netflix dan YouTube telah lebih dulu berhasil memutar video di smartphone tanpa Flash, dan pada November 2011 Adobe lantas mengakhiri pengembangan Flash untuk perangkat seluler.