Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Gelombang Ketiga Covid-19, Korea Selatan Bangun RS dari Kontainer

Kompas.com - 10/12/2020, 20:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Beli jutaan dosis vaksin Covid-19

Korsel juga telah menandatangani kesepakatan untuk menyediakan vaksin corona bagi 44 juta warganya tahun depan, tetapi tidak akan terburu-buru melakukan inokulasi supaya bisa lebih mengamati potensi efek samping.

"Kami tidak melihat kebutuhan untuk segera memulai vaksinasi tanpa memastikan bahwa risiko vaksin telah diverifikasi," kata Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo.

Pendekatan yang hati-hati ini dilakukan ketika negara itu memerangi lonjakan kasus Covid-19 yang menurut otoritas kesehatan mengancam untuk membanjiri sistem kesehatan Korea Selatan.

Menurut Park, pemerintah Korea Selatan telah mengatur untuk membeli 20 juta dosis masing-masing dari AstraZeneca Plc, Pfizer Inc, dan Moderna Inc, serta 4 juta dosis dari Johnson & Johnson's Janssen, yang cukup untuk memvaksin hingga 34 juta orang.

Baca juga: Soal Pengadaan Vaksin Covid-19 di Indonesia, Berapa Dana yang Dibutuhkan?

Sementara dosis tambahan untuk 10 juta orang akan diperoleh melalui proyek vaksin global Organisasi Kesehatan Dunia, yang dikenal sebagai COVAX.

Pengiriman vaksin akan dimulai paling lambat Maret, tetapi pihak berwenang akan mengamati bagaimana vaksin bekerja di negara lain selama beberapa bulan untuk memastikan keamanan.

Vaksinasi luas kemungkinan besar akan dimulai pada paruh kedua tahun depan.

"Kami awalnya berencana untuk mendapatkan vaksin untuk 30 juta orang tetapi memutuskan untuk membeli lebih banyak, karena ada ketidakpastian atas keberhasilan calon vaksin dan persaingan yang ketat antar negara untuk pembelian awal," kata Park.

Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Tiba di Indonesia, Kemenkes: Nakes Dulu Ya!

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com