Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Ignasius Jonan dan Perbincangan Meditatif Doa Sang Katak

Kompas.com - 07/12/2020, 09:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jonan senang sekali dengan buku Anthony de Mello dengan judul Doa Sang Katak-Meditasi dengan dongeng. Ia sering membeli buku itu kemudian diberikan kepada teman-temannya.

“Saya juga senang membaca buku itu,” kata Inu.

Sabtu, 5 November 2020, saya kontak lewat telepon ke Inu dan mengatakan, “Mas Inu saya juga sering baca buku ini berulang-ulang, semakin lama semakin enak.”

Buku itu berisi banyak dongeng. Dari puluhan dongeng, saya pilihkan dua dongeng: “Doa Sang Katak” dan “Menjadikan Naga sebagai Sahabat”.

Saya ringkas dengan bahasa saya sendiri dongeng katak itu.

Seorang pendoa yang suci terganggu oleh suara riuh rendah seekor katak raksasa di suatu malam. Ia berteriak kepada katak itu memintanya untuk diam. Karena pendoa ini orang suci, katak diam.

Tapi muncul suara di dalam diri pendoa. Suara itu mengusik hatinya. Mungkin Tuhan senang dengan suara katak bertalu-talu itu daripada alunan doa mazmur.

Pendoa mendebat suara hatinya dengan berkata, apakah suara katak bisa berkenan pada Tuhan? Suara itu terus bergema.

Akhirnya pendeta itu berteriak kepada Sang Katak: bernyanyilah! Berkoak-koaklah katak raksasa itu diiringi suara katak-katak lainnya, riuh.

Pendoa memperhatikan suara katak-katak itu. Suara yang gaduh lambat laun terdengar seperti nyanyian. Harmoni.

Ia merasa tidak terganggu lagi, bahkan bisa menikmati. Suara-suara katak itu memperkaya keheningan malam dalam doanya.

Dongeng lain.

Seseorang datang ke psikiater dengan keluhan tiap malam didatangi seekor naga berkepala tiga yang mengerikan. Ia stress berat, takut, tidak bisa tidur sampai ingin bunuh diri.

Sang Pikiater mengatakan akan berusaha menolongnya, tapi ini membutuhkan waktu satu atau dua tahun dan perlu uang tiga ribu dollar.

“Tiga ribu dollar?” tanyanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com