Jika ada link yang terdapat di dalam pesan itu, jangan pula Anda mengkliknya, karena dengan begitu data pribadi Anda bisa didapatkan pelaku dengan cara mengirim malware atau virus melalui tautan tersebut.
Namun apabila tidak sengaja mengklik tautan yang da, segera lah tutup laman yang memuat tautan tersebut agar tidak sempat termuat.
Baca juga: Bareskrim Tangkap 10 Tersangka Kasus Dugaan Pengambilalihan Rekening lewat Kode OTP
Modus OTP
Selanjutnya adalah modus OTP (One-Time Password), ini adalah kode yang terdiri dari sejumlah karakter unik yang diterima oleh Anda untuk bisa mengakses layanan yang lainnya.
Keberadaannya sangat dirahasiakan, hanya Anda yang dapat mengetahui kode ini, kecuali Anda mengirimkannya ke orang lain.
"Agar terhindar dari kejahatan dengan modus OTP, jangan pernah membagikan kode OTP kepada orang lain, siapa pun orangnya, baik dikenal atau tidak dikenal," kata Aldin.
Untuk meminimalisir kemungkinan ini, Anda juga diminta untuk tidak membagikan informasi nomor ponsel pribadi di media sosial.
Selanjutnya, nonaktifkan fitur call forwarding dan aktifkan two factor authentification pada ponsel atau aplikasi yang Anda gunakan.
"Untuk mencegah penipuan bermodus OTP, Telkomsel menghadirkan fitur Magic Link yang merupakan tautan khusus yang tidak berfungsi jika diteruskan (di-forward). Fitur ini memungkinkan pelanggan melakukan login aplikasi MyTelkomsel dengan lebih aman," ujar Aldin.
Baca juga: 5 Tips Hindari Penipuan Modus Pencurian OTP
Pretexting
Modus yang satu ini biasanya berupa adanya seseorang atau satu pihak yang berbicara layaknya seorang ahli dengan pesan yang meyakinkan, atau menggunakan identitas palsu dengan tujuan mendapatkan informasi rahasia korban dengan cara menipunya.
Modus ini juga lah yang diterima Fachry melalui pesan WhatsApp dari nomor asing yang menuliskan dirinya sebagai Indomaret, salah satu waralaba yang banyak ditemui di Indonesia.
Nomor WhatsApp itu mengatasnamakan diri sebagai kasir Indomaret yang baru saja salah nomor dalam melakukan transaksi pengisian voucher permainan online, sehingga meminta korban mengirimkan kode yang ia terima.
"Agar terhindar dari pretexting, maka perlu menaruh kecurigaan dan lebih waspada terhadap nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan seseorang atau perusahaan," ujar Aldin.
Jika pelaku menanyakan sesuatu, maka Anda sebenarnya tidak perlu memberinya jawaban yang diinginkan. Itu menyelamatkan Anda dari upaya pretexting.
Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.