Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Penipuan Modus Minta Kode OTP, Ini Cara Antisipasi dari Telkomsel

Kompas.com - 28/11/2020, 20:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Jika ada link yang terdapat di dalam pesan itu, jangan pula Anda mengkliknya, karena dengan begitu data pribadi Anda bisa didapatkan pelaku dengan cara mengirim malware atau virus melalui tautan tersebut.

Namun apabila tidak sengaja mengklik tautan yang da, segera lah tutup laman yang memuat tautan tersebut agar tidak sempat termuat.

Baca juga: Bareskrim Tangkap 10 Tersangka Kasus Dugaan Pengambilalihan Rekening lewat Kode OTP

Modus OTP

Selanjutnya adalah modus OTP (One-Time Password), ini adalah kode yang terdiri dari sejumlah karakter unik yang diterima oleh Anda untuk bisa mengakses layanan yang lainnya.

Keberadaannya sangat dirahasiakan, hanya Anda yang dapat mengetahui kode ini, kecuali Anda mengirimkannya ke orang lain.

"Agar terhindar dari kejahatan dengan modus OTP, jangan pernah membagikan kode OTP kepada orang lain, siapa pun orangnya, baik dikenal atau tidak dikenal," kata Aldin.

Untuk meminimalisir kemungkinan ini, Anda juga diminta untuk tidak membagikan informasi nomor ponsel pribadi di media sosial.

Selanjutnya,  nonaktifkan fitur call forwarding dan aktifkan two factor authentification pada ponsel atau aplikasi yang Anda gunakan.

"Untuk mencegah penipuan bermodus OTP, Telkomsel menghadirkan fitur Magic Link yang merupakan tautan khusus yang tidak berfungsi jika diteruskan (di-forward). Fitur ini memungkinkan pelanggan melakukan login aplikasi MyTelkomsel dengan lebih aman," ujar Aldin.

Baca juga: 5 Tips Hindari Penipuan Modus Pencurian OTP

Pretexting

Modus yang satu ini biasanya berupa adanya seseorang atau satu pihak yang berbicara layaknya seorang ahli dengan pesan yang meyakinkan, atau menggunakan identitas palsu dengan tujuan mendapatkan informasi rahasia korban dengan cara menipunya.

Modus ini juga lah yang diterima Fachry melalui pesan WhatsApp dari nomor asing yang menuliskan dirinya sebagai Indomaret, salah satu waralaba yang banyak ditemui di Indonesia.

Nomor WhatsApp itu mengatasnamakan diri sebagai kasir Indomaret yang baru saja salah nomor dalam melakukan transaksi pengisian voucher permainan online, sehingga meminta korban mengirimkan kode yang ia terima.

"Agar terhindar dari pretexting, maka perlu menaruh kecurigaan dan lebih waspada terhadap nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan seseorang atau perusahaan," ujar Aldin.

Jika pelaku menanyakan sesuatu, maka Anda sebenarnya tidak perlu memberinya jawaban yang diinginkan. Itu menyelamatkan Anda dari upaya pretexting.

Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com