Ada dua penyebab utama stroke, yaitu arteri tersumbat (stroke iskemik) dan pembuluh darah yang bocor atau pecah (stroke hemoragik).
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum dijumpai. Ini terjadi ketika pembuluh darah ke otak menyempit atau tersumbat, sehingga menyebabkan aliran darah berkurang.
Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah, gumpalan darah, atau kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah dan masuk ke dalam pembulu darah di otak.
Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 dapat menjadi kemungkinan penyebab stroke iskemik, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikannya.
Sementara itu, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak bocor atau pecah.
Pendarahan otak dapat terjadi akibat berbagai kondisi, seperti tekanan darah tinggi yang tak terkontrol, pengobatan berlebihan dengan pengencer darah (antikoagulan), dan trauma.
Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai serangan iskemik transient (TIA), yang tidak menyebabkan gejala yang bertahan lama.
Baca juga: 7 Minuman yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Otak, Apa Saja?