Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Penyakit Stroke, dari Gejala hingga Pencegahannya

KOMPAS.com - Stroke merupakan salah satu penyakit berbahaya yang banyak dijumpai di sekitar kita.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2018 menyebutkan, prevelensi stroke berdasarkan diagnosis pada penduduk berusia lebih dari 15 tahun adalah 10,85 persen.

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi.

Akibatnya, sel-sel otak akan mati dalam beberapa menit.

Perawatan yang tepat dan tindakan dini dapat mengurangi kerusakan otak dan komplikasi lainnya.

Gejala

Melansir Mayoclinic, ada beberapa tanda atau gejala stroke.

Pertama, kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain.

Kedua, kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan atau tungkai. Biasanya, kondisi ini menyerang satu sisi tubuh penderita.

Untuk mengetahuinya, cobalah mengangkat kedua lengan ke atas kepala secara bersamaan. Jika satu lengan jatuh, mungkin Anda mengalami stroke.

Selain itu, satu sisi mulut juga mungkin terkulai saat mencoba tersenyum.

Ketiga, masalah pengelihatan pada satu atau kedua mata.

Keempat, sakit kepala secara tiba-tiba yang mungkin disertai dengan muntah.

Kelima, kesulitan berjalan.

Ada dua penyebab utama stroke, yaitu arteri tersumbat (stroke iskemik) dan pembuluh darah yang bocor atau pecah (stroke hemoragik).

Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum dijumpai. Ini terjadi ketika pembuluh darah ke otak menyempit atau tersumbat, sehingga menyebabkan aliran darah berkurang.

Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah, gumpalan darah, atau kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah dan masuk ke dalam pembulu darah di otak.

Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 dapat menjadi kemungkinan penyebab stroke iskemik, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikannya.

Sementara itu, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak bocor atau pecah.

Pendarahan otak dapat terjadi akibat berbagai kondisi, seperti tekanan darah tinggi yang tak terkontrol, pengobatan berlebihan dengan pengencer darah (antikoagulan), dan trauma.

Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai serangan iskemik transient (TIA), yang tidak menyebabkan gejala yang bertahan lama.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke, seperti obesitas, ketidakaktifan fisik, minum alkohol, tekanan darah tinggi, merokok, kolesterol tinggi, diabetes, sleep apnea, dan riwayat keluarga.

Beberapa faktor lain dengan risiko yang lebih tinggi adalah usia (55 tahun lebih), ras (orang Afrika-Amerika), jenis kelamin (pria), dan hormon.

Pencegahan

Berikut sejumlah cara untuk mengurangi risiko stroke, dikutip dari laman resmi Harvard Medical School:

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/27/180500865/mengenal-penyakit-stroke-dari-gejala-hingga-pencegahannya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke