Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa di Italia Cari Anak Muda yang Mau Pindah ke Sana, Akan Dibiayai

Kompas.com - 09/11/2020, 08:03 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah desa di Italia mencari anak muda yang bersedia tinggal di sana.

Mengutip CNN, 28 Oktober 2020, desa itu bahkan menawarkan kesepakatan akan membayar mereka yang bersedia pindah dan memulai bisnis di sana.

Desa juga akan memberikan tempat tinggal dengan sistem sewa nominal.

Desa tersebut bernama Santo Stefaano, sebuah desa yang berada di ketinggian dan selama ini terkenal dengan hotel-hotel yang kamar-kamarnya glamor.

Kawasan pedesaan di sana masih masuk wilayah Taman Nasional Gran Sasso e Monti della Laga dengan pemandangan yang indah.

Desa itu mencari anak muda yang bersedia pindah ke sana karena di lokasi itu hampir setengah penduduknya adalah pensiunan.

Baca juga: Italia Incar Turis Kantung Tebal untuk Pulihkan Industri Pariwisata

Di desa itu hanya ada sekitar 115 penduduk. Sedangkan, kurang dari 20 orang di sana berusia di bawah 13 tahun.

Oleh karena itu, dewan kota mengambil tindakan dengan membuka penawaran mengenai siapa yang ingin tinggal.

Setidaknya mereka yang berpindah ke desa itu akan diberikan biaya bulanan selama tiga tahun dengan nilai maksimal 8.000 Euro atau sekitar Rp 135 juta per tahunnya.

Dewan kota juga akan memberikan uang kontribusi sekali senilai 20.000 Euro atau sekitar Rp 337 juta untuk memulai berwirausaha.

Penghuni juga akan mendapatkan properti untuk ditinggali dengan sistem sewa.

Namun belum diketahui pasti bagaimana mekanisme sistem sewa ini. Desa akan menganalisa pelamar untuk menentukannya.

Setidaknya, sudah ada 1.500 orang pelamar sejak program diluncurkan 15 Oktober 2020.

Nantinya mereka akan diuji hingga mendapat jumlah 10 orang yang layak.

Perlu diketahui, nantinya saat berpindah ke sana tidak sembarang bisnis didirikan di sana.

Baca juga: Punya Dua Warga, Kota di Italia Tetap Ada Protokol Kesehatan Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com