KOMPAS.com - Pandemi virus corona Covid-19 masih berlangsung dan kasus-kasus baru ditemukan di berbagai wilayah di dunia.
Update saat ini dari web Worldometers, sebanyak 50.385.380 orang terinfeksi dan 1.258.131 orang meinggal karena Covid-19.
Di tengah banyaknya pertanyaan yang belum terjawab tentang virus corona, berbagai pihak terus melanjutkan upaya untuk memahami dan mengendalikan laju pandemi.
Upaya yang telah dilakukan di antaranya adalah kebijakan pembatasan, penelitian, pengembangan kandidat vaksin dan obat potensial.
Tercatat ratusan vaksin virus corona yang tengah berada dalam tahap penelitian, termasuk sejumlah vaksin yang telah memasuki uji coba tahap ketiga atau uji coba pada manusia.
Lantas, apakah ketersediaan vaksin dan obat nantinya dapat membuat kehidupan menjadi normal?
Baca juga: AstraZeneca Pastikan Vaksin Corona Siap Digunakan pada Desember
Mengutip The Guardian, Sabtu (7/11/2020), vaksin saja disebut-sebut belum cukup untuk menghilangkan pandemi, tetapi diperlukan.
Vaksin menjadi satu-satunya cara yang telah terbukti untuk dapat mencapai "herd immunity", yaitu saat sebagian besar populasi kebal terhadap virus sehingga virus sulit menemukan inang baru dan mati.
Namun demikian, saat vaksin tersedia dan vaksinasi dilakukan, "herd immunity" pun tidak langsung dapat dicapai.
Waktu yang lebih lama juga mungkin diperlukan jika ada efek samping dari vaksin, meski hanya bersifat ringan dan sementara.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan